Mudik Diizinkan, Lumpia Gang Lombok Semarang Siapkan Stok Tambahan untuk Pemudik

Lebaran 2022 menjadi berkah tersendiri bagi para penjual makan khas Kota Semarang.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 24 April 2022 | 10:42 WIB
Mudik Diizinkan, Lumpia Gang Lombok Semarang Siapkan Stok Tambahan untuk Pemudik
Kondisi warung Lumpia Gang Lombok di Kota Semarang yang diserbu pembeli, Minggu (24/4/2022). [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraJawaTengah.id - Lebaran 2022 menjadi berkah tersendiri bagi para penjual makan khas hingga para pengusaha persewaan mobil di Kota Semarang lantaran kembali diizinkanya mudik. 

Tak terkecuali, penjual makanan khas Kota Atlas yakni Lumpia Gang Lombok, yang cukup dikenal oleh masyarakat hingga luar daerah. 

Pengelola Lumpia Gang Lombok, Vincent menuturkan, lebaran tahun ini dirinya menyiapkan penambahan stok lumpia untuk mengantisipasi membludaknya pembeli. 

Ada penambahan stok nanti dari normal, tapi belum bisa memastikan berapanya," ungkap Vincent kepada Suarajawatengah.id di Semarang, Sabtu (24/4/2022).

Baca Juga:Izinkan Maskapai Naikkan Harga Tiket Pesawat Jelang Lebaran, Ini Alasan Menhub

Ia mengatakan, dalam sehari Lumpia Gang Lombok mampu memproduksi hingga 500 biji. Vincent berencana akan menambah produksi hingga 300 biji tambahan.

"Nanti tergantung ketersediaan bahan baku. Sehari-hari kurang lebih 500. Kalau nambah ya bisa 800 biji total untuk arus mudik besok," jelasnya. 

Selain menambah stok lumpia, dirinya juga berencana menambah pekerja di warung yang kelola selama menjelang Ramadhan. 

"Nanti bakal tambah orang, sekarang ada enam pegawai. Mungkin bisa tambah jadi sepuluh orang," kata Vincent. 

Vincent mengaku, kenaikan sejumlah bahan baku seperti minyak goreng membuat dirinya terpaksa menaikan harga satu biji lumpia. 

Baca Juga:Warga Jateng Sambut Lebaran, Kapolda Optimalkan Kring Reserse Antisipasi Gangguan Kamtibmas

Saat ini, ia harus menjual satu biji lumpia Rp20 ribu yang sebelumnya hanya Rp18 ribu. 

"Bahan baku ada kenaikan, telur, kulit, minyak goreng, daging. Kenaikannya (harga lumpia) mulai Imlek sampai sekarang," terangnya. 

Ia menceritakan, selama dua tahun pandemi lumpia dagangannya sempat sepi pembeli lantaran diterapkannya kebijakan PPKM hingga larangan mudik. 

"Pas pandemi itu sempat sepi, pernah ada yang enggak beli sama sekali," ucapnya.

Vincent berharap, pada lebaran tahun ini akan kembali menghidupkan kembali  usaha turun temurun yang ia kelola dan tetap eksis menjadi makanan khas Semarang

"Semoga saja akan kembali ramai ditambah ini kan bakal ramai pemudik," harapnya.

Kontributor : Aninda Putri Kartika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini