SuaraJawaTengah.id - Setelah dua tahun dihantam pandemi Covid-19, tradisi Onclong bangunkan sahur kembali bergema di Kabupaten Banjarnegara.
Tradisi membangunkan sahur ketika bulan Ramadhan sempat redup ketika pandemi Covid-19 melanda.
Seperti diketahui, tradisi membangunkan sahur adalah momen khas ketika bulan puasa tiba di berbagai daerah di Tanah Air.
Aturan pembatasan yang telah dilonggarkan pemerintah disambut baik oleh masyarakat. Tradisi Onclong yang sempat terhenti kini kembali dimainkan.
Baca Juga:Peduli terhadap Pekerja, Menaker Salurkan Paket Sembako Ramadhan di Surabaya
“Dua tahun kemarin memang tidak ada karena pandemi. Semoga tahun depan dan seterusnya pandemi sudah berakhir,” ujar Aris Budiawan, perangkat Desa Sered, Minggu (24/4/2022).
Dia menjelaskan, di Desa Sered, Kecamatan Madukara, Banjarnegara terdengar irama ramai bersahut sahutan, Minggu pukul 02.30 WIB.
Lebih dari 10 remaja berkeliling desa dengan membawa alat musik thek-thek dan barang-barang bekas.
Kemudian, para remaja tersebut menabuh alat tersebut dan berkeliling kampung. Tradisi inilah yang disebut Onclong oleh warga desa.
Tradisi Onclong dilakukan untuk membangunkan warga, agar segera melakukan makan sahur.
Baca Juga:Pesantren Kaligrafi Al-Quran di Kudus
“Namanya Onclong, membangunkan warga, jangan sampai sahurnya telat,” ujar dia.
Ia menjelaskan, tidak ada ketentuan alat musik yang digunakan dalam tradisi Onclong.Namun ,para remaja di desanya menggunakan thek-thek dan berbagai alat dapur agar lebih semarak.
“Di sini kita memakai thek-thek. Juga ada barang-barang dapur, ada juga botol bekas. Jadi lebih ramai,” ujarnya.
Sedangkan lantunan lagu yang dimainkan juga menyesuaikan. Biasanya, tradisi Onclong di Desa Sered melantunkan berbagai selawat hingga lagu yang saat ini sedang tren.
“Biasanya sih selawat. Tetapi tidak cuma itu, ada lagu-lagu lain seperti campursari dan lagu-lagu yang saat ini sedang tren. Kalau latihannya sambil jalan saja,” jelasnya.
Kontributor : Citra Ningsih