SuaraJawaTengah.id - Dinas Pertanian Kota Semarang menyebut sebanyak 4 sapi di wilayahnya, positif terinfeksi penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Semarang, Hernowo Budi Luhur mengatakan, 4 sapi tersebut telah melewati uji laboratorium.
"Saat ini sedang dilakukan isolasi di tempat masing-masing," ungkap Hernowo kepada Suarajawatengah.id, Jumat (20/5/22).
Menurutnya, sapi-sapi tersebut memiliki sejumlah gejala PMK seperti sariawan di mulut, mengeluarkan air liur yang cukup banyak atau hypersalivasi.
Baca Juga:Buntut Pasar Hewan Gondanglegi Malang Ditutup, Warga Pilih Berjualan di Tepi Jalan
"Tanda-tanda PMK ada semua pada keempat sapi," katanya.
Ia mengklaim, saat ini pihaknya tengah melakukan pengobatan terhadap sapi yang terjangkit PMK dengan isolasi selama 14 hari. Kondisi hewan ternak yang terkena PMK juga sudah berangsur membaik.
“Untuk meminimalisir penularan, kami lakukan isolasi pada sapi," jelas Hernowo.
Berdasarkan informasi yang dia dapatkan, sampai saat ini belum ada ditemukan penambah kasus PMK di Kota Semarang. Dia berharap, jumlah hewan ternak yang positif PMK tak bertambah.
"Alhamdulillah tidak ada penambahan hewan sakit," ucapnya.
Baca Juga:Antisipasi Penyakit PMK, Pemkot Jakbar Periksa 1.700 Hewan Ternak
Hingga saat ini ada 7 hewan ternak di Kota Semarang yang masuk dalam suspek atau diduga terpapar PMK, termasuk 4 hewan ternak yang sudah ditetapkan positif PMK.
"Untuk saat ini, hewan ternak yang positif PMK akan diisolasi di tempat masing-masing," imbuhnya.
Kontributor : Aninda Putri Kartika