Keputusan Penting Kongres Biasa PSSI 2022, Penonton Diperbolehkan Hadir ke Stadion

Tak bisa dipungkiri penonton atau suporter menjadi faktor yang paling penting pada kompetisi sepak bola di Indonesia, PSSI pun akhirnya mengizinkan hal itu

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 31 Mei 2022 | 17:06 WIB
Keputusan Penting Kongres Biasa PSSI 2022, Penonton Diperbolehkan Hadir ke Stadion
Suporter PSIS Semarang saat merayakan kemenangan dalam laga uji coba melawan PSM Makassar Sabtu (28/5/2022). [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

Tetapi saat pandemi, pada musim 2021-2022, klub-klub yang berkiprah dalam kompetisi strata satu Inggris hanya bisa mencetak 738 gol. Perbedaan jumlah gol yang dihasilkan besar sekali. 100 gol!

Ternyata fakta di Indonesia itu sebangun dengan apa yang terjadi di Eropa.

Penelitian Universitas Leeds dan Universitas Northumbria di Inggris menunjukkan kompetisi sepak bola yang dilangsungkan dalam stadion tanpa penonton berdampak negatif kepada performa tim.

Penelitian kedua universitas di Inggris itu menggunakan data 4.844 pertandingan sepak bola di 11 negara Eropa, mulai Liga Premier Inggris, Bundesliga Jerman, La Liga Spanyol, Serie A Italia, Liga Primeira Portugal, Liga Super Yunani, Super Lig Turki, Bundesliga Austria, Superligaen Denmark, Liga Premier Rusia dan Liga Super Swiss.

Baca Juga:Alasan Shin Tae-yong Tak Panggil Ilija Spasojevic Meski Statistiknya Mentereng

Hasilnya, jumlah gol yang dihasilkan tim dari pertandingan tanpa penonton lebih sedikit dibandingkan ketika laga disaksikan langsung oleh penonton di dalam stadion.

Rinciannya, adalah tim kandang yang bertanding disaksikan penonton mencetak 0,39 poin lebih banyak ketimbang saat tandang. Sebaliknya ketika tidak ada penonton angkanya cuma 0,22 poin.

Produktivitas gol pun begitu. Tim kandang yang bertanding di stadion diisi penonton menciptakan 0,29 gol lebih banyak ketimbang tandang.

Situasinya berbeda saat stadion kosong penonton dengan hanya membuat 0,15 gol lebih banyak dari tandang. Ini petunjuk jelas pengaruh besar penonton terhadap performa tim.

Lebih baik berpenonton

Baca Juga:Higor Vidal Yakin Proses Adaptasinya di Persebaya Lancar

Hubungan kausalitas antara penonton dan proses kompetisi olah raga ini telah menjadi subjek studi dari masa ke masa, bahkan sudah dimulai sejak 1898.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak