Kehadiran penonton di stadion juga menambahkan unsur dramatis dalam kompetisi yang disukai penonton yang tidak melihat pertandingan di dalam stadion.
Semakin dramatis dan menghibur, semakin banyak pula penonton di luar stadion yang menyaksikan sebuah kompetisi olah raga. Dari sini, sponsor dan bisnis hiburan bisa masuk pada skala jauh lebih besar ketimbang stadion tak diisi penonton.
Ketika itu terjadi, maka dana sponsor bisa datang lebih banyak sehingga industri olah raga pun menjadi semakin baik.
Masih ada hal-hal lain yang terlihat kecil namun bisa sama pentingnya bagi sepak bola dan olah raga. Salah satunya tentang atribut-atribut kompetisi, termasuk kostum, yang tak saja dipakai atlet dan pelaku olah raga tetapi juga suporter.
Baca Juga:Alasan Shin Tae-yong Tak Panggil Ilija Spasojevic Meski Statistiknya Mentereng
Ketika sudah sampai pada matra ini, maka sudah bukan lagi sekadar soal pertandingan dan olah raga, tetapi juga sudah menyangkut siapa memproduksi apa, dan siapa menggunakan apa.
Dan itu artinya transaksi ekonomi. Volumenya pun bisa lebih besar ketimbang tidak ada penonton dalam stadion dan berskala lebih dari sekadar industri raga, karena bisa tentang banyak hal, mulai usaha kecil dan menengah, pariwisata, perjalanan, akomodasi, dan banyak lagi, dari barang sampai jasa.
Untuk itu, ketika pandemi COVID-10 sudah mereda di mana kekebalan kelompok sudah semakin besar tercipta, menghadirkan kembali penonton di dalam stadion seperti diputuskan PSSI untuk kompetisi Liga 1 dan 2 musim ini, memang lebih baik ketimbang tiada penonton di dalam stadion. [ANTARA]