Tiket Masuk Candi Arjuna Dieng Dianggap Masih Terlalu Murah

Tingkat narsis masyarakat masih tinggi sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk edukasi.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 07 Juni 2022 | 18:53 WIB
Tiket Masuk Candi Arjuna Dieng Dianggap Masih Terlalu Murah
Kompleks Kawasan Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara sudah dipasangi larangan menaiki Candi.[Suara.com/Citra Ningsih]

SuaraJawaTengah.id - Tiket masuk kawasan Candi Arjuna Dieng, Banjarnegara, dinilai masih terlalu murah. 

Plt Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Agung Yusianto mengatakan, tiket masuk wisata Dieng hanya dipatok seharga Rp 20 ribu per orang. 

Tak hanya untuk Kawasan Candi, harga tiket tersebut sudah termasuk tiket masuk objek wisata Kawah Sikidang. 

“Kalau tiket di Banjarnegara, masuk Candi itu dikenakan tiket terusan seharga Rp 20 ribu. Itu untuk masuk Candi dan kawah sikidang,” ungkapnya saat dihubungi Suarajawatengah.id, Selasa (7/6/2022). 

Baca Juga:5 Tempat Wisata Dieng, Ada Telaga Warna Hingga Kawah

Dengan begitu, harga tiket masuk ke kawasan Candi Dieng hanya dibandrol Rp10 ribu per orang. Angka tersebut menurutnya masih terlalu murah untuk sebuah peninggalan sejarah. 

“Masih terlalu murah untuk sebuah destinasi wisata yang punya nilai sejarah tinggi. Termasuk objek Wisata Kawah Sikidang yang Agung,” ujarnya.

Ia menyebut, pihaknya sudah melakukan survey kepada wisatawan terkait harga tiket Dieng.  Hasilnya, 87 persen wisatawan mengakui harga tiket Dieng tergolong murah. 

“Idealnya, tiket terusannya Rp30 ribu tapi diimbangi dengan fasilitas. Karena masih terlalu murah akan dilakukan pengembangan, Kami melakukan survey kepada wisatawan dan 87 persen koresponden mengatakan bahwa harga tiket Dieng, murah. Dan harga tiket wisata itu rata-rata Rp20 ribu,” kata dia.

Sedangkan terkait aturan kunjungan di kompleks Candi, pihaknya melakukan koordinasi dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah. 

Baca Juga:Terbaru 2021, 8 Rekomendasi Wisata Dieng yang Sayang Dilewatkan

Namun, lanjutnya, larangan menaiki Candi sudah ada sejak dulu. 

“Koordinasi dengan BPCB terkait SOP dan pemeliharaan. Tapi dari awal kita sudah ada larangan naik ke candi, hanya saja masyarakat kurang diedukasi, itu kewajiban kami memberikan edukasi,” lanjutnya. 

Menurutnya, tingkat narsis masyarakat masih tinggi sehingga membutuhkan tenaga ekstra untuk edukasi.

“Ya tahu sendiri bagaimana masyarakat saat berkunjung. Karena tingkat narsisnya tinggi. Tapi saya rasa jika edukasi terus dilakukan, masyarakat akan paham,” kata dia.

Terpisah, Kepala UPT Dieng Banjarnegara, Sri Utami mengatakan, di kompleks Candi Arjuna sudah terdapat peringatan larangan agar wisatawan dilarang menaiki Candi. 

“Sudah ada tulisan larangan di setiap Candi yang terpasang,” kata Uut.

Apabila ditemukan pelanggaran oleh wisatawan, maka pihak pengelola yang sedang bertugas akan menegur. 

“Ada pemantauan dilakukan secara rutin. Apabila ada pelanggaran, petugas akan menegur,”kata dia. 

Uut menyebut, edukasi dilakukan kepada masyarakat sebagai pengunjung melalui pemandu wisata.

“Ya, tentu. Edukasi kepada masyarakat dibantu teman-teman tour guide untuk memberi tahu aturan dan turut menjaga kelestarian,” pungkasnya.

Kontributor : Citra Ningsih

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini