Luhut Pastikan Harga Minyak Goreng di Jawa Tengah Mengalami Penurunan

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa harga minyak goreng di Jawa Tengah terus membaik dan mengalami penurunan

Budi Arista Romadhoni
Kamis, 09 Juni 2022 | 13:49 WIB
Luhut Pastikan Harga Minyak Goreng di Jawa Tengah Mengalami Penurunan
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat bertemu dengan Luhut Binsar Pandjaitan Selasa (7/6/2022). [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bahwa harga minyak goreng di Jawa Tengah terus membaik dan mengalami penurunan.

Luhut meninjau beberapa titik di Jawa Tengah, Selasa (7/6/2022), di antaranya, Indomarco (sebagai distributor 1), melihat kepenuhan tangki minyak goreng di beberapa titik lokasi di Semarang, pabrik minyak goreng PT BEST, serta melihat dampak rob terhadap kelancaran jalur distribusi minyak goreng di Jawa Tengah.

"Progress dari hasil kunjungan ke lapangan hari ini ke empat titik di Semarang yang cukup bagus dengan tren yang membaik. Meskipun masih terdapat beberapa kendala, tetapi masih minor," kata Luhut dikutip dari ANTARA, Kamis (9/6/2022).

Pemerintah sedang menyusun kebijakan untuk flush out (mengalirkan) tangki-tangki yang penuh sehingga rantai pasok dari sisi tandan buah segar dapat diserap oleh pabrik-pabrik kelapa sawit.

Baca Juga:Kasus Covid-19 Naik Lagi, Luhut Khawatir: Tidak Bisa Terus Begini

Luhut pun optimistis, dengan koordinasi antarpemangku kepentingan, pengelolaan minyak goreng curah untuk rakyat akan dapat berjalan dengan baik.

"Koordinasi terus dilakukan dengan Satgas Pangan di daerah, BPKP, Kepolisian Daerah Jateng, hingga Kapolsek untuk mengamankan ketersediaan dan kepastian harga minyak goreng curah rakyat (MGCR) Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kg," tambahnya.

Secara keseluruhan, hasil pantauan di Jawa Tengah menunjukkan bahwa tren penurunan harga cukup terlihat walaupun di beberapa wilayah masih tinggi.

Untuk itu, Luhut menilai perlu ada percepatan pendistribusian MGCR ke wilayah yang masih tinggi harganya tersebut.

Selain itu, dari pemantauan di lapangan juga terlihat mulai ada permintaan untuk penggunaan minyak goreng kemasan sederhana. Hal ini perlu segera ditindaklanjuti, setelah pelaksanaan flush out saat ini.

Baca Juga:Sandiaga Sebut Kenaikan Harga Tiket Naik ke Candi Borobudur Ditunda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini