Polisi Usut Penembakan di Desa Tenggulunan, Korban Dua Kali Jadi Target

Sabar (45) menderita luka dan dirawat di RSUD Sidoarjo sesaat setelah tengan dan lehernya terkena peluru.

Siswanto
Selasa, 28 Juni 2022 | 10:21 WIB
Polisi Usut Penembakan di Desa Tenggulunan, Korban Dua Kali Jadi Target
Ilustrasi garis polisi [suara.com/Nur Habibie]

SuaraJawaTengah.id - Kasus penembakan terhadap seorang juragan barang bekas di Desa Tenggulunan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, semalam, masih ditangani polisi setempat. Beberapa bulan yang lalu, korban yang sama juga jadi target penembakan.

Sabar (45) menderita luka dan dirawat di RSUD Sidoarjo sesaat setelah tengan dan lehernya terkena peluru.

Sabar sedang duduk-duduk di depan gudang sebelum kejadian.

Saksi bernama Imam mengatakan mendengar dua kali letupan senjata api dari bawah jembatan layang Desa Tenggulunan, tepatnya dekat bantaran rel kereta api.

Baca Juga:Juragan Rosokan Asal Sidoarjo Jadi Korban Penembakan, Ini yang Kedua Kalinya

Saksi lainnya mengatakan melihat dua orang berboncengan sepeda motor matic setelah terdengar suara tembakan.

Dari foto-foto yang ditayangkan media, polisi sedang melakukan olah tempat kejadian perkara. Police line sudah dibentangkan di lokasi.

Polisi dilaporkan sudah menemukan selongsong peluru dari lokasi kejadian.

Sejauh ini, petugas belum memberikan pernyataan mengenai perkembangan penyelidikan kasus itu.

Penembakan sebelumnya

Baca Juga:Pengusaha Korban Penembakan di Papua Akan Dimakamkan di Kabupaten Barru

Seorang saksi berkata Sabar juga pernah jadi target penembakan menjelang bulan Ramadan beberapa waktu yang lalu. Tapi, tembakan yang dilepaskan pelaku tidak mengenai sasaran.

“Sebelum puasa juga seperti ada kejadian dan terdengar suara tembakan di lokasi bawah jembatan layang Tenggulunan Candi tersebut. Ada yang melihat Pak Sabar waktu itu berhasil menyelamatkan diri dan pelaku juga keburu kabur,” kata saksi.

Kejadian itu tidak dilaporkan ke kantor polisi karena tidak ada korban jiwa.

Saksi menduga motif penembakan itu bukan persaingan bisnis karena sesama juragan barang bekas dan pengepul saling menjaga kerukunan.  [Beritajatim]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak