"Pada Senin malam korban itu sudah ke RSUD Majenang (untuk melepas cincin), tapi tidak sanggup. Menyarankan harus ke RS yang lebih besar lagi, Purwokerto apa Cilacap. Terus adik korban inisiatif sendiri melapor ke damkar," tuturnya.
Lantaran lokasi rumah korban jauh di pegunungan, akhirnya satu tim petugas damkar yang mendatangi lokasi. Hal itu dipersulit dengan kondisi korban yang sudah susah jalan karena alat kemaluannya bengkak.
"Saat proses evakuasi alhamdulilah tidak tegang (kemaluannya). Karena mungkin saking sakitnya atau bagaimana tidak tahu," ungkapnya.
Menurut pengakuan Slamet, korban mengalami sedikit depresi. Cincin tersebut sengaja dipasang korban saat sedang mandi.
"Kelihatannya seperti orang depresi. Nah pengakuannya itu saat sedang mandi, terus ada cincin, iseng dipakaikan (alat kemaluan)," imbuhnya.
Ini merupakan pengalaman yang pertama bagi Slamet. Biasanya, selain memadamkan api, ia dan teman-teman diminta bantuan untuk melepas cincin yang tersangkut di jari.
"Ini baru pertama kali ya. Jadi ada perasaan canggung terus lucu juga, Ada-ada saja memang," jelas dia.
Kontributor : Anang Firmansyah
Baca Juga:Tidak Patut Ditiru Tiga Pengendara Sepeda Motor Nyaris Tertabrak Kereta Api