Derita Warga Belakang Hotel Rodamas Purwokerto, Masih Jumpai Kondom Bekas Hingga Suara Gaduh Tengah Malam

Warga yang tinggal di RT 3 dan 4 RW 5 Kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur masih merasa tidak nyaman, kondom bekas dibuang ke atap rumah mereka

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 12 Juli 2022 | 16:00 WIB
Derita Warga Belakang Hotel Rodamas Purwokerto, Masih Jumpai Kondom Bekas Hingga Suara Gaduh Tengah Malam
Bagian belakang bangunan hotel Rodamas 2 yang berdempetan dengan permukiman warga RT 3 dan 4 RW 5 di Kelurahan Purwokerto Wetan, Kecamatan Purwokerto Timur, Selasa (12/7/2022). [Suara.com/Anang Firmansyah]

"Waktu yang pertama itu kan tuntutan kami hanya ditutup (kaca jendela). Dan sana memenuhi tuntutan kami dengan cara kaca yang transparan dilapisi dengan kaca riben jadi kan ga keliatan," tuturnya.

Sedangkan yang kedua, warga kembali menggeruduk hotel Rodamas dengan keluhan alat kontrasepsi bekas dibuang pengunjung ke atap warga pada awal tahun ini. Hasilnya terdapat beberapa kesepakatan. Namun masih ada dua poin tuntutan warga yang belum dipenuhi.

"Itu kesepakatan yang terakhir kenyataannya memang belum, mereka berjanji akan membayar kompensasi ke RT sebesar Rp 150 ribu perbulan. Karena ada dua RT jadi ya Rp 300 ribu. Masuknya ke kas RT. Belum terealisasi sampai sekarang," ungkapnya.

Warga juga meminta agar bangunan hotel ditutup rapat supaya suara kegaduhan dari dalam hotel tidak menggangu kenyamanan warga. Terlebih pada saat tengah malam waktunya istirahat.

Baca Juga:Prompong Banyumas Geger, Warga Temukan Benda Menyerupai Granat Seberat 2,5 Kliogram

Parmini (68), warga RT 4/5, yang rumahnya berbatasan langsung dengan bangunan Rodamas sisi selatan mengaku sudah bertahun-tahun terganggu suara gaduh dari pengunjung hotel.

"Sudah bertahun-tahun kita merasakan kebisingan ini. Kadang ada kaya kondom bekas, terus ada cairan yang dibuang seperti lendir jatuh di depan rumah saya," akunya.

Bangunan yang langsung berbatasan dengan rumahnya merupakan pengembangan dari hotel. Bangunan tersebut menurutnya dikerjakan sejak 2014 yang terdiri dari tiga lantai. Sejak saat itu, hampir tiap malam ada saja kegaduhan dari pengunjung hotel.

"Saya sudah tinggal disini dari tahun 1968. Awalnya dulu tanah sini belum dibangun. Awal bangun dari tahun 2015 an kalau ga salah," terangnya.

Ada lima rumah warga yang langsung berbatasan dengan tembok hotel tanpa adanya pagar keliling. Namun jika di total dari dua RT, sedikitnya ada 100 kepala keluarga yang merasa tidak nyaman tingkah laku pengunjung hotel.

Baca Juga:PNM Serahkan 250 Kentongan Purwokerto ke Ruang Pintar Dukuh Dai

Pada prinsipnya, warga tidak menuntut apapun dari pengelola hotel Rodamas. Hanya saja, ia menginginkan sikap saling pengertian sehingga tidak menggangu permukiman yang berada di belakang hotel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini