SuaraJawaTengah.id - Produsen kapal fiberglass di Desa Bandengan, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara, berharap bisa membuka pasar baru di Libya, menyusul kunjungan bisnis dari delegasi negara itu.
Hal itu diungkapkan pemilik PT Jelajah Samudera Internasional Jepara, Rosita Wulansari saat dikunjungi delegasi Libya, Kamis (21/7/2022).
"Mudah-mudahan kunjungan delegasi Libya hari ini ada kelanjutannya," kata Rosita Wulansari dilansir dari ANTARA.
PT Jelajah Samudera Internasional Jepara, imbuh dia, bisa mengerjakan pembuatan kapal berbagai ukuran dengan bahan fiberglass.
Baca Juga:Jateng Kerjasama dengan Libya, Kapal Mesin Nelayan Indonesia Lebih Maju
Ia mengakui sudah berpengalaman mengerjakan berbagai bentuk kapal hingga speedboat, termasuk mengerjakan proyek pemerintah yang memberikan bantuan kapal untuk nelayan.
Karena pandemi, imbuh dia, proyek pembuatan kapal dari anggaran pemerintah tidak ada lagi, mengingat anggarannya dimungkinkan untuk penanganan pandemi Covid-19.
Untuk saat ini, imbuh dia, pesanan pembuatan kapal dari pihak swasta dengan bentuk dan model sesuai pemesan.
Harga kapalnya juga bervariasi karena disesuaikan dengan ukuran. Sedangkan pesanan yang pernah dikerjakan antara harga Rp30 juta hingga Rp500 juta.
Hasil komunikasi dengan delegasi Libya, kata dia, memang ada ketertarikan memesan dengan ukuran yang memungkinkan bisa dikirim menggunakan peti kemas.
Baca Juga:Bangkai KM Cahaya Arafah Ditemukan di Dasar Laut
Selain mengerjakan kapal berukuran kecil, PT Jelajah Samudera Internasional Jepara juga tengah mengerjakan pembuatan kapal untuk melayani wisata snorkeling atau selam permukaan di Karimunjawa.
Delegasi Libya yang hadir, di antaranya perwakilan dari pihak swasta, akademisi, perguruan tinggi, dan dari pelaksana proyek aquaculture atau budidaya perikanan di Libya yang dipimpin President of The Libyan Academy Jarnaz Mustafa Essa Amro.
Sekretaris Daerah Kabupaten Jepara Edy Sujatmoko mengungkapkan Kabupaten Jepara memiliki banyak sektor usaha yang bisa dikerjasamakan. Sedangkan sektor utama di bidang industri dan jasa. Sedangkan potensi ekspornya di bidang seni ukir.
Jepara juga memiliki beberapa klaster kerajinan, selain mebel juga ada seni patung, seni gebyok, relief, keramik, hingga monel.
"Mudah-mudahan berkunjung ke Jepara tidak hanya sekali, melainkan akan ada kunjungan kembali untuk menindaklanjuti kunjungan pertama untuk melakukan kerja sama," ujarnya.