SuaraJawaTengah.id - Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sepertinya masih berada di atas angin. Ia terus menempel ketat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Dari hasil survei dari Skala Survei Indonesia (SSI) menunjukkan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan menempel ketat Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto sebagai calon presiden
"Dalam survei Skala Survei Indonesia (SSI) yang dilakukan pada rentang waktu 3 sampai 12 Juli 2022, Prabowo Subianto masih memimpin rute kontestasi," kata Direktur Eksekutif SSI Abdul Hakim dikutip dari ANTARA Jamat (22/7/2022).
Lebih lanjut Hakim memaparkan di bawah Prabowo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi kedua dengan elektabilitas sebesar 20,83 persen, disusul oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan 20,75 persen, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dengan 5,92 persen, dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dengan 3,33 persen.
Baca Juga:Nikita Mirzani Dijemput Paksa di Mall, Gilang Juragan 99-Shandy Purnamasari Berpisah
Berikutnya, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memperoleh elektabilitas sebesar 2,67 persen, Menteri BUMN Erick Thohir dengan 2,50 persen, Ketua DPR RI Puan Maharani dengan 1,17 persen, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dengan 0,50 persen, dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto 0,42 persen.
Menurut Hakim, tingkat elektabilitas calon-calon presiden tersebut akan menjadi pertimbangan partai-partai politik dalam membangun koalisi.
"Rujukan tingkat eleksi capres-capres ini tentu akan menjadi pertimbangan parpol dalam membangun koalisi," kata dia.
Survei dari Skala Survei Indonesia pada tanggal 3 sampai 12 Juli 2022 ini dilakukan terhadap 1.200 responden. SSI menerapkan metode penarikan acak bertingkat (sampling multistage random).
Survei ini memiliki toleransi atau batas kesalahan (margin of error) sekitar 2,83 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka secara langsung dengan responden menggunakan kuesioner.
Baca Juga:Soal Peluang Berkoalisi dengan NasDem untuk Pilpres 2024, PDIP Malah Singgung Soal Pembajakan Kader