Sembari menunjukkan layar smartphonenya, Raden mengatakan awal melihat pesan tersebut ia tak curiga.

"Saya lihat profilnya seorang laki-laki, lewat pesan itu ia mengajak kenalan. Ya pikir saya ia kenal saya, jadi saya tanggapi," terangnya.
Namun beberapa lama menanggapi pesan tersebut, Raden merasa ada hal yang janggal.
"Lelaki paruh baya it lama-lama merayu saya, dengan kata-kata mesum. Bahkan ia mengajak bercinta. Saya lelaki kok dirayu lelaki," papar Raden sembari melihat gadgetnya.
Baca Juga:Lagi Asik Ngopi, HP Remaja Putri Ini Dirampas Pengendara Motor Membawa Sabit
Menurutnya, semakin ia tanggapi lelaki paruh baya tersebut semakin tidak berkelakuan baik.
Selain meminta alamat, ia juga menawarkan sejumlah uang agar Raden mau melayani lelaki tersebut.
"Sampai saya emosi menanggapinya, akhirnya saya tegaskan kalau saya bukan penyuka sesama jenis lewat bahasa tegas, baru lelaki itu minta maaf," kata Raden.
Raden terheran-heran, media sosial digunakan untuk melakukan hal tak senonoh oleh lelaki yang sudah berumur.
"Karena dalam pesan ada pemaksaan juga, misalnya yang dirayu anak kecil kan bahaya, karena menawarkan uang untuk menuruti kemauannya," imbuhnya.
Baca Juga:Kuba Gelar Referendum Terkait Pernikahan Sesama Jenis
Diakhir perbincangan, Raden menuturkan anak muda dan pelajar harus waspada saat mengunggah foto ataupun video pribadi di media sosial.