Vaksinasi dan Testing Hewan Ternak, Dua Langkah Penting Penanganan PMK

Wiku juga mengimbau agar perhitungan pendataan vaksinasi dilakukan berdasarkan jumlah hewan ternak yang sudah divaksin sesuai dengan jenisnya.

Siswanto
Kamis, 28 Juli 2022 | 17:11 WIB
Vaksinasi dan Testing Hewan Ternak, Dua Langkah Penting Penanganan PMK
Sapi-sapi di Peternakan Wanasuka, Pangalengan, Kabupaten Bandung, terlihat bergejala Penyakit Mulut dan Kaki. 7 Juni 2022. (Suara.com/M Dikdik RA).

Karenanya, biosecurity sangat diperlukan agar orang-orang yang keluar masuk pertenakan dipastikan bebas dari virus PMK. Perlu juga dilakukan disinfeksi sebab perternak berpotensi menjadi penyebar virus.

Babinsa & Bhabinkamtibnas diminta untuk menjaga para peternak dan memastikan tidak ada pihak-pihak yang mencoba mengambil keuntungan pribadi di tengah kondisi saat ini. Seperti, membeli murah hewan ternak kemudian disembuhkan dan dijual kembali dengan harga tinggi.

"Jangan ditorelir. Kerugian besar sudah terjadi di Jawa Timur. Jangan sampai terjadi di Jawa Barat dan Jawa Tengah karena di sini adalah sentra peternakan terbesar di Pulau Jawa," kata Wiku.

Produksi Vaksin dalam Negeri

Baca Juga:Penanganan PMK Berbasis Desa Diharapkan Dibangkitkan Lagi

Pemerintah saat ini berupaya memproduksi vaksin dalam negeri. Diperkirakan pada September - Desember tahun ini, Pusvetma di Surabaya bisa memproduksi 250 ribu vaksin per bulanannya. Begitu juga dengan Vaksindo yang diperkirakan bisa memproduksi vaksin dalam jumlah yang sama.

Selain itu, pemerintah tengah membahas rencana impor bulk antigen dalam jumlah besar. Nantinya proses fill and finish bisa dilakukan di Indonesia, sehingga vaksin bisa diproduksi di dalam negeri dengan jumlah yang banyak.

Vaksinasi siap dilakukan dalam kurun 2-3 bulan setelah import bulk antigen datang. Diperlukan kemampuan vaksinasi yang baik di setiap daerah. Diharapkan kemampuan vaksin jangan sampai rendah.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini