Dugaan Pembunuhan Bocah SMP di Grabag Magelang, Dipicu Pencurian HP

Kuat dugaan, pembunuhan terkait kejadian pencurian HP oleh terduga pelaku pada waktu sebelumnya.

Ronald Seger Prabowo
Jum'at, 05 Agustus 2022 | 18:23 WIB
Dugaan Pembunuhan Bocah SMP di Grabag Magelang, Dipicu Pencurian HP
Kamar jenazah RSUD Muntilan, tempat jasad Wahid Syaiful Hidayat (15 tahun) akan diperiksa oleh tim forensik RS Bhayangkara Semarang. [Suara.com/ Angga Haksoro Ardi]

Diperiksa di Polsek Grabag, Kamis (5/8/2022) pukul 02.30 hingga siang hari, I belum juga memberitahu di mana keberadaan korban. “Terus dikorek, akhirnya dia ngaku. Itu kira-kira pukul 13.00 WIB.”

Sesuai pengakuan terduga pelaku I, korban akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal di areal kebun kopi sekitar 50 meter dari ruas Jalan Grabag-Cokro. Korban ditemukan dengan luka sobek sepanjang 10 centimeter di pelipis kiri.

Siswa Baru yang Pendiam  

Menurut Kepala Dusun Sudimoro, Sih Agung Prasetyo, keluarga Wahid Syaiful Hidayat baru saja pindah ke kampung tersebut. Mereka sekeluarga sebelumnya tinggal di Yogyakarta, mengikuti sang bapak yang berjualan bakso.

Baca Juga:Dalami Uji Balistik Penembakan Brigadir J, Pemeriksaan Puslabfor Polri Sedang Berlangsung di Komnas HAM

Di Grabag, orang tua Wahid melanjutkan usaha berjualan bakso. Dagangan dibawa berkeliling kampung, tapi lebih sering mangkal di Pasar Grabag.   

Pada awal tahun ajaran baru 11 Juli 2022, Wahid baru saja masuk sebagai siswa kelas VII di salah satu SMP negeri di Kecamatan Grabag.

“Jadi siswa baru dan domisili baru di sini. Anaknya menengan (pendiam). Culun. Maksudnya nggak rame seperti teman-temannya. Kalem. Ya anak manis lah,” kata Sih Agung.  

Meski terbilang warga baru, tewasnya Wahid Syaiful Hidayat membuat masyarakat Dusun Sudimoro sangat terpukul. Terutama keluarga besar ibu Wahid yang kelahiran dusun tersebut.

Tangis keluarga pecah saat jenazah Wahid dibawa pulang setelah selesai di-outopsi di RSUD Muntilan. Sempat disholatkan di masjid, jenazah langsung dikebumikan di pemakaman umum setempat. “Yang jelas itu (keluarga berharap) pelaku dihukum yang seberat-beratnya," ungkapnya.

Baca Juga:Petani Magelang Sukses Budidaya Sawo Sebesar Kepala, Panen Satu Pohon Bisa Beli Motor

Duka Dunia Pendidikan

Duka mendalam atas peristiwa ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang, Aziz Amin Mujahidin. Dia menyerahkan sepenuhnya penyelesaian kasus kepada polisi.

“Kami terus mengawal, mendampingi, mengikuti proses itu. Sebagai bentuk simpati. Berduka. Hakikatnya yang berduka kita semua” ujar Aziz.

Sebagai langkah tindak lanjut Dinas Pendidikan Magelang akan memberikan trauma healing kepada seluruh siswa sekolah yang bersangkutan. Terapi psikis untuk mengurangi efek trauma akibat kejadian ini.

“Kita memotivasi anak-anak agar tetap terjaga semangat motivasi belajarnya. Jangan sampai ada trauma terhadap peristiwa ini. Memberikan edukasi kepada orangtua agar lebih meningkatkan pendampingan terhadap anak-anak," jelasnya.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak