SuaraJawaTengah.id - Sejumlah petani kacang hijau di kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan mengkhawatirkan terjadinya gagal panen pada tanaman mereka.
Ketua Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Grobogan, Sholikun mengungkapkan imbas adanya cuaca ekstrem seperti kemarau basah membuat tanaman kacang hijau tak tumbuh optimal.
"Kacang hijau itukan bisa hidup di musik kemarau tapi karena kemarin Juli masih hujan ada beberapa yang mati," ungkap Sholikun, Selasa (9/8/2022).
Sholikun menjelaskan, imbas dari cuaca ekstrem berpangaruh pada pertumbuhan tanaman kacang hijau miliknya.
Baca Juga:Mengintip Bisnis Karaoke di Terminal Purwodadi, Satpol PP Jateng sampai Turun Tangan
Menurut Sholikun, tanaman kacang hijau yang sempurna mampu tumbuh hingga tinggi sampai 60 cm. Namun, saat ini kacang hijau miliknya hanya tumbuh 50 cm.
"Kalau bagus itu tumbuh sampai 60 cm, karena kemarin ini jadi tidak optimal," jelasnya.
Sholikun menerangkan, dalam satu hektar lahan mampu memanen kacang hijau sebanyak 1,5 ton hingga 1, 75 ton.
Ia mengaku, memiliki lahan tanam kacang hijau seluas 2 hektar dan belum bisa memprediksi panen kacang hijau pada tahun ini.
"Baru panen besok September, dan belum tau apakah bisa dipaanen semua atau tidak," katanya.
Baca Juga:Antisipisai PMK, Pemkab Grobogan akan Berikan Label Sehat untuk Hewan Kurban
Dia menambahkan, komoditas hasil pertanian berupa kacang hijau di Kabupaten Grobogan juga telah memenuhi kebutuhan ekspor di Malaysia dan Vietnam.
"Kami biasa ekspor juga ke luar negeri," imbuhnya
Sholikun berharap, panen kacang hijau pada tahun ini tak mengalami puso akibat cuaca ekstrem.
"Semoga tidak gagal panen," tambahnya.
Kontributor : Aninda Putri Kartika