BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Triwulan III 2022 akan Mencapai 5,5 Persen

Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2022 akan mencapai 5,5 persen

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 23 Agustus 2022 | 15:32 WIB
BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Triwulan III 2022 akan Mencapai 5,5 Persen
Ilustrasi ekonomi. Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2022 akan mencapai 5,5 persen

SuaraJawaTengah.id - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III 2022 akan mencapai 5,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) atau lebih tinggi dari realisasi triwulan II 2022, seiring dengan perbaikan ekonomi domestik yang terus berlanjut.

Dengan demikian ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh bias ke atas dalam proyeksi bank sentral pada rentang 4,5 persen sampai 5,3 persen (yoy).

"Berbagai indikator dini pada Juli 2022 dan hasil survei BI terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur terus membaik," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil RDG BI Bulan Agustus 2022 di Jakarta, Selasa (23/8/2022).

Dari sisi eksternal, kinerja ekspor hingga bulan Juli 2022 tetap positif di tengah perlambatan perekonomian global, yang disertai dengan peningkatan risiko stagflasi dan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan.

Baca Juga:MER-C Minta Pemerintah Indonesia Waspadai Agenda Besar Israel, Hati-hati Terjebak Hubungan Diplomatik

Adapun pada kuartal II tahun ini, ia menyebutkan realisasi Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh melesat sebesar 5,44 persen (yoy) atau jauh lebih tinggi dari perkiraan dan capaian triwulan sebelumnya sebesar 5,01 persen (yoy).

"Tingginya pertumbuhan ekonomi didorong oleh peningkatan permintaan domestik, terutama konsumsi rumah tangga serta tetap tingginya kinerja ekspor," ucap dia.

Perry Warjiyo melanjutkan perbaikan ekonomi nasional juga tercermin pada peningkatan pertumbuhan mayoritas lapangan usaha, terutama industri pengolahan, transportasi dan pergudangan, serta perdagangan besar dan eceran.

Sementara secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang oleh seluruh wilayah, terutama Jawa, Sumatera, dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua).

Baca Juga:Ekonomi Dunia Diprediksi Melemah, OPEC: Permintaan Minyak Akan Menurun

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini