Prihatin Melihat Anak-anak Marjinal di Kawasan Kota Lama Semarang, Para Pelajar Gelar Pembelajaran Gratis

Hampir satu tahun lebih Rumah Pintar Bangjo mengavokasi anak-anak yang mayoritas berusia 10 tahun di wilayah tersebut.

Ronald Seger Prabowo
Kamis, 25 Agustus 2022 | 20:49 WIB
Prihatin Melihat Anak-anak Marjinal di Kawasan Kota Lama Semarang, Para Pelajar Gelar Pembelajaran Gratis
Sejumlah anak dampingan Rumah Pintar Bangjo mengikuti kegiatan yang digelar di Semarang Creative HUB, Kamis (25/8/2022). [Suara.com/Anin Kartika]

SuaraJawaTengah.id - Sejumlah pelajar bergerak untuk memberikan edukasi secara gratis untuk memenuhi hak pensiun anak-anak marjinal di wilayah Kota Lama Semarang.

Hal itu dilakukan lantaran kelompok pelajar yang tergabung dalam Rumah Pintar Bangjo merasa prihatin, dengan kondisi anak-anak dari keluarga kurang mampu di wilayah tersebut.

Hampir satu tahun lebih Rumah Pintar Bangjo mengavokasi anak-anak yang mayoritas berusia 10 tahun di wilayah tersebut.

Selain memberikan pengetahuan formal, anak-anak dampingan Rumah Pintar Bangjo juga mengedukasi ilmu non-formal.

Baca Juga:Pekerja Jatuh dari Menara Gereja Blenduk Semarang, tak Ada yang Melihat hingga Terkapar Lama di Balkon

Setiap Kamis sore hingga menjelang Magrib, puluhan anak-anak tersebut diajak belajar dbersama relawan Rumah Pintar Bangjo.

Seperti yang dilakukan Kamis (25/8/2022) sore, mereka dikumpulkan di Gedung Semarang Creative HUB. Sekitar 30 anak mengikuti pembelajaran bersama para relawan Rumah Pintar Bangjo.

Materi mengenai gender dan bullying jadi fokus pembelajaran yang digelar oleh para relawan Rumah Pintar Bangjo.

Dalam praktiknya, anak-anak dari keluarga kurang mampu itu mengikuti pembelajaran dengan penerapan teknologi Realitas virtual (RV).

Dikatakan Koodinator Rumah Pintar Bangjo, Annisa, pendampingan untuk anak kurang mampu di Kota Lama Semarang baru berjalan satu tahun lebih.

Baca Juga:Dengan Modal Smartphone, Penyedia Jasa Foto di Kota Lama Semarang Dibayar Seiklasnya

"Sebelumnya kami fokus pada anak-anak di wilayah lain, namun pendampingan dari Rumah Pintar Bangjo sudah berjalan selama 12 tahun," katanya.

Ia mengatakan, mayoritas yang mengikuti pendampingan adalah anak-anak dengan orang tua tunggal, yang tinggal di sekitar Kota Lama Semarang.

"Beberapa kendala juga kami alami, tak jarang anak dampingan kami tidak diijinkan orang tuanya. Hal itu karena  mereka membantu mencari nafkah, dengan cara berdagang telur gulung, es atau gorengan," tuturnya.

Meski demikian, para relawan Rumah Pintar Bangjo terus berusaha untuk memenuhi hak anak-anak tersebut.

"Pertama kali kami melakukan pendampingan banyak yang tidak mau sekolah, sekarang mereka ada yang ingin melanjutkan hingga SMP bahkan SMA. Kami juga membantu saat anak-anak dampingan kami mencari sekolah," imbuhnya.

Kontributor : Aninda Putri Kartika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini