Salah satu daerah irigasi yang terpantau dalam kondisi baik selain DI. Sucen Salatiga, juga DI. Logung di Kabupaten Kudus. Tercatat dalam Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Serang Lusi Juana (Seluna) Dinas Pusdataru Jateng, kondisinya bagus.
Kepala BPSDA Seluna Agus Purwanto menilai kondisi DI. Logung dalam keadaan baik, dan sampai saat ini mampu melayani 2.821 Ha yang memanjang di Kecamatan Jekulo dan Mejobo.
Dalam mengairi lahan terdapat jaringan saluran induknya ada 4,8 km, sekundernya 19,5 km, serta adanya induk barat dan induk timur. Karena DI. Logung terawat, tercatat ada ribuan petani yang menerima manfaat air irigasinya.
"Alhamdulillah, selama ini walaupun musim kering seperti ini, air selalu tersedia. Ketersediaan air kita selalu terpenuhi. Memang kita punya waduk (Waduk Logung). Waduk itu dari sisi suplai airnya berlebihan," jelasnya.
Baca Juga:Wow! Menjelang Akhir Tahun, 1.000 Ton Sorgum di Jateng Siap Dipanen
Petani asal Desa Glawan, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Kudarso, mengaku di era kepemimpinan Ganjar memang irigasi terjaga baik dan teratur.
Sehingga tidak menutup kemungkinan petani bisa menanam padi sampai tiga kali dalam satu tahun dengan panennya bisa untuk peningkatan ekonomi keluarganya.
"Bisa dirasakan dampaknya (keteraturan irigasi era Ganjar) kan akhir-akhir ini. Kalau dulu kan bangunannya saat itu sering bocor. Dengan pemerintahan ini, sekarang bisa dikendalikan," kata Kudarso.
Ketua Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A) Logung Tirta Jaya Kudus Suwandi, di masa Gubernur Ganjar Pranowo ini sudah tidak ditemukan adanya kasus rebutan air di wilayahnya.
"Hasil produksi padi sekarang bisa mencapai 8 ton. Dulu 4,5,6 ton. Saya terima kasih pada pak Ganjar. Saya sebagai ketua IP3A membawahi petani sekitar 5 ribu ke atas," terangnya.