Wacana Kenaikan Harga BBM Subsidi dan Pengakuan Masa 'Paceklik' Sopir Angkutan Kota Purwokerto

Kenaikan tersebut tentunya akan langsung berdampak pada seluruh sektor perekonomian.

Ronald Seger Prabowo
Rabu, 31 Agustus 2022 | 19:37 WIB
Wacana Kenaikan Harga BBM Subsidi dan Pengakuan Masa 'Paceklik' Sopir Angkutan Kota Purwokerto
Pengemudi angkot menunggu penumpang di pangkalan simpang Tanjung Purwokerto, Rabu (31/8/2022). [Suara.com/Anang Firmansyah]

Selain Narsan, Usmanto (62) rekannya juga mengakui hal yang sama. Menurutnya, saat ini tengah memasuki musim yang berat bagi para pengemudi angkot. Penghasilan yang didapat sehari-hari hanya cukup untuk operasional.

"Ibarat petani ya, kita sekarang sedang memasuki musim paceklik. Pahit sekali, mau protes ya pasti tidak ada pengaruhnya. Percuma saja demo-demo," tuturnya.

Senjakala angkot di Purwokerto semakin terasa dalam beberapa tahun belakangan. Terbukti dengan berkurangnya jumlah sopir yang masih aktif menjadi anggota paguyuban.

"Dahulu itu kita jumlahnya ada sekitar 340 anggota. Tapi sekarang tinggal sekitar 213 an angkutan. Ada yang sudah berhenti narik, ada juga yang beralih jadi sopir Trans Banyumas. Tinggal kita yang bertahan. Ketimbang menganggur di rumah," ujarnya.

Baca Juga:Sudah Sejuta Kendaraan Telah Terdaftar Sebagai Pengguna BBM Bersubsidi Hingga Akhir Tahun

Ia bersama rekan seprofesi berharap ada perhatian yang diberikan dari pemerintah. Entah itu berupa subsidi atau yang lainnya. Yang jelas para sopir angkot menolak adanya wacana kenaikan BBM.

"Ya entah bagaimana caranya yang jelas kami menolak kenaikan BBM. Jika tetap naik, tolong berikan subsidi bagi kami. Dengan bantuan langsung atau dengan menerapkan harga tetap yang saat ini sebelum naik," tegasnya. 

Kontributor : Anang Firmansyah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini