Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Semarang Beri Waktu 3x24 Jam Agar Pemerintah Turunkan Harga

Massa yang menggelar aksi tersebut dari pelajar dan buruh yang ada di Kota Semarang dan sekitarnya.

Ronald Seger Prabowo
Selasa, 06 September 2022 | 19:36 WIB
Aksi Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa di Semarang Beri Waktu 3x24 Jam Agar Pemerintah Turunkan Harga
Ribuan massa melakukan aksi di depan Gedung DPRD Provinsi Jawa Tengah, mereka menuntut pemerintah agar menurunkan harga BBM, Selasa (6/9/2022). [Suara.com/Anin Kartika]

"Selain kenaikan harga BBM, kami menolak omnibus law UU Cipta Kerj, dan meminta kenaikan upah tahun 2023 Jawa Tengah sebesar 10 sampai 13 persen," jelasnya.

Dipaparkannya ada beberapa alasan para buruh menolak kenaikan BBM, satu di antaranya, kenaikan BBM akan menurunkan daya beli yang kini sudah turun 30 persen. 

"Naiknya harga BBM maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen. Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflansi menjadi 6.5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," katanya.

Aulia menuturkan, di sisi lain upah buruh di Jawa Tengah sangat kecil dan tahun lalu hanya naik Rp 1.400, Bahkan Menteri Ketenagakerjaan sudah mengumumkan jika Pemerintah dalam menghitung kenaikan UMK 2023 kembali menggunakan PP 36/2021. 

Baca Juga:Rekam Jejak Kenaikan BBM di Era Jokowi, Sudah 6 Kali Ganti Harga!

"Dengan kata lain, tahun depan upah buruh tidak akan naik lagi. Alasan kedua buruh menolak kenaikan BBM karena dilakukan di tengah turunnya harga minyak dunia. Terkesan sekali, pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.Terkait dengan bantuan subsidi upah sebesar Rp 150 ribu rupiah selama 4 bulan kepada buruh, menurut kami ini hanya pemanis agar buruh tidak protes," imbuhnya.

Kontributor : Aninda Putri Kartika

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak