SuaraJawaTengah.id - Mantan panglima TNI Gatot Nurmantyo turut angkat bicara mengenai tewasnya Brigadir J oleh atasannya Ferdy Sambo.
Seperti diketahui motif pembunuhan Brigadir J sampai detik ini belum menemui titik terang.
Terlebih kepolisian juga belum memutuskan hukum apapun kepada pelaku utama pembunuhan Brigadir J yakni Ferdy Sambo.
Gatot Nurmantyo menilai interitas anggota kepolisian saat ini sedang diuji. Bahkan anggota kepolisian terbelah menjadi dua kubu gegara kasus Ferdy Sambo.
Baca Juga:Belum Lama Diisukan Selingkuh, Kini Muncul Sosok Istri Kuat Ma'ruf Beberkan Fakta Mengejutkan
"Saya melihat ini ada pertempuran di internal polisi. Antara polisi yang bajingan, pengkhianat, pembunuh, mengkoordinir judi, yang tidak manusiawi bahkan nggak masuk akal anak buahnya sendiri dibunuh," buka Gatot Nurmantyo dikutip akun TikTok @snack_berita.
"Dengan polisi yang profesional, bermoral," dan mewujudkan keadilan," tambahnya.
Ia menyebut pertempuran dua kubu polisi tersebut pertahuran yang sangat berbahaya bagi institusi polri.
"Dua kelompok ini yang sedang bertempur di kepolisian. Taruhannya sangat berbahaya. Kalau pertarungannya seperti itu yang kalah mau nggak mau harus menyesuaikan dengan yang menang," ujarnya.
Gatot Nurmantyo lantas khawatir jika pertempuran itu dimenangkan oleh kelompok kepolisian yang bajingan.
"Nah kalau yang menangnya kelompok bajingan. Maka seluruh polisi harus jadi bajingan. Kalau nggak, dia keluar atau nggak ditembak," pungkasnya.
Penuturan Gatot Nurmantyo tersebut sontak saja langsung dibanjiri komentar warganet. Banyak dari mereka yang sependapat dengan pria yang kini berusia 62 tahun.
"Mantap ini analisa yang cukup masuk akal," ucap akun @efi71**.
"Bener sekali jenderal," kata akun @user2934**.
"Dari dulu analisa pak Gatot selalu bagus," tutur akun @ahlistrategi**.
"Pak Gatot jadi penyidik kasus FS, langsung kelar," sahut akun @inasinu**.
"Tolong negeri ini pak jenderal," timpal akun @raisa**.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan