SuaraJawaTengah.id - Memutuskan menjadi seorang mualaf terkadang mendapat kecaman dari keluarga.
Hal itu pula yang dirasakan seorang mahasiswi cantik Institusi Pertanian Bogor (IPB) saat memutuskan berpindah agama dari Kristen ke Islam.
Bahkan mahasiswi cantik ini sampai diusir dan beasiswanya dicabut gara-gara ia berpindah agama.
Cerita memilukan mahasiswi IPB tersebut diketahui dalam potongan video yang diunggah akun TikTok @imanzzzzzzz.
Baca Juga:Penampilan Stevie Agnecya Berhijab Banjir Pujian, Didoakan Istiqomah
Dalam video itu mahasiswi cantik ini mengaku awalnya ia memutuskan menjadi mualaf tanpa sepengetahuan orang tuanya.
"Jadi memang saya nggak ngasih tahu ke orang tua soal saya masuk Islam, karena kalau tahu pasti nggak dibolehin," kata mahasiswi cantik ini dikutip pada Rabu (21/9/2022).
Lambat laun mahasiswi cantik ini akhirnya memberanikan diri untuk memberitahu bahwa ia telah menjadi mualaf melalui panggilan telepon.
"Setelah itu aku telepon orang tua dan beri kabar kalau aku masuk Islam, dan orang tua kaget bahkan menyinggung soal beasiswa ku yang akan dicabut," ucapnya.
"Saya sampai dikeluarkan dari kartu keluarga hingga sekarang, karena bapak saya pengurus Gereja, bahkan aku diusir dari rumah," sambungnya.
Baca Juga:Sering Diminta Jadi Mualaf, Onadio Leonardo: Padahal Kan Kita Minoritas
Meski diusir dari rumah dan tidak lagi diakui sebagai anak. Mahasiswi cantik ini tetap teguh pada pendiriannya.
"Ya udah putus aja tapi mau sampai kapan pun tanganku diiris nih sama tangan bapak. Darah kita sama nggak ada yang menggantikan darah itu," paparnya.
Tak berselang lama pasca ia diusir dari rumah. Mahasiswi cantik ini kembali mendapat cobaan saat beasiswa dari pemerintah daerahnya tiba-tiba dicabut.
Untuk tetap bisa berkuliah dan terus menyambung hidup. Mahasiswi cantik ini pun memilih berjualan donat di sela-sela waktu kuliahnya.
"Beasiswa diputus, biaya dari rumah nggak ada. Akhirnya waktu kepikiran buat jualan donat di IPB. Kita jual ke kelas-kelas untuk nawarin mahasiswa yang belum sarapan," pungkas mahasiswi cantik tersebut.
Kontributor : Fitroh Nurikhsan