Tembus 67.000 Ton, Bulog Jateng Banjiri Stok Beras di Pasar untuk Menjaga Stabilitas Harga Pangan

Bulog Jateng sudah menggelontorkan sebanyak 67.000 ton beras Operasi Pasar demi menjaga harga beras di pasaran agar tidak terjadi lonjakan

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 24 September 2022 | 14:54 WIB
Tembus 67.000 Ton, Bulog Jateng Banjiri Stok Beras di Pasar untuk Menjaga Stabilitas Harga Pangan
Beras produk dari Bulog dijual di pasaran. Hal itu untuk menekan harga yang melambung tinggi. [Dok Bulog Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Guna menjalankan fungsi menjaga stabilitas harga pangan khususnya beras, sepanjang tahun 2022 Perum Bulog Kanwil Jateng telah melaksanakan program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) atau dikenal dengan nama Operasi Pasar di seluruh wilayah Jawa Tengah.

Terhitung dari awal tahun hingga minggu ke 3 September ini Bulog Jateng sudah menggelontorkan sebanyak 67.000 ton beras Operasi Pasar demi menjaga harga beras di pasaran agar tidak terjadi lonjakan.

Pemimpin Perum Bulog Kanwil Jateng, Akhmad Kholisun dalam keterangannya di Semarang, Sabtu (24/9/2022) mengatakan, pihaknya sudah mengeluarkan instruksi ke seluruh jajaran untuk memastikan program KPSH yang sudah berjalan lancar sepanjang tahun ini makin dimasifkan agar tidak ada gejolak harga di tingkat konsumen.

"Masyarakat jangan khawatir, Bulog menjamin kebutuhan beras tersedia di masyarakat dengan harga terjangkau walau di pasaran ada sedikit kenaikan harga. Kami melakukan pemantauan secara terus menerus di tengah situasi saat ini, berdasarakan pencatatan harga beras hanya mengalami sedikit kenaikan dikarenakan faktor kenaikan harga BBM dan memasuki musim gadu," terang Akhmad Kholisun.

Baca Juga:Ketua DPR Tinjau Infrastruktur Pengolahan Beras Modern Bulog

Kegiatan Operasi Pasar atau Program KPSH yang dilakukan sepanjang tahun oleh Bulog ini terbukti efektif menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen. Kegiatan ini juga merupakan realisasi dari Tiga Pilar Ketahanan Pangan yang ditugaskan kepada BULOG yaitu ketersediaan, keterjangkauan dan stabilitas.

"Yang menjadi fokus kami saat ini adalah stabilitas harga beras di masyarakat, untuk itu kami akan upayakan semaksimal mungkin pelaksanaan program stabilisasi tersebut tanpa ada unsur kepentingan apapun kecuali kepentingan rakyat, terlebih ditengah situasi seperti sekarang," ujarnya.

Akhmad Kholisun kemudian menjelaskan Bulog akan menggunakan seluruh instrumen yang ada untuk menjamin ketersediaan pangan ini. Selain memiliki jaringan infrastruktur kantor dan gudang yang tersebar sampe pelosok tanah air, Bulog sendiri juga sudah memiliki gudang retail modern sebagai pusat distribusi serta penjualan secara retail.

"Kami pastikan juga bahwa seluruh jaringan yang bekerjasama dengan BULOG sudah menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online, juga outlet-outlet binaan Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada," tambahnya.

Akhmad Kholisun menjelaskan Bulog terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat maupun daerah guna menjaga harga beras di tingkat konsumen tetap stabil atau tidak mengalami lonjakan.

Baca Juga:Kendalikan Harga Usai Kenaikan BBM, Bulog Sumut Gelar Operasi Pasar

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini