Sesak napas dan kehabisan oksigen, bahkan kondisi memprihatinkan lain juga terlihat dari banyaknya jenazah yang mukanya membiru akibat terkena gas air mata.
"Pertama adalah kondisi jenazahnya banyak yang mukanya biru, jadi muka biru ini banyak. Ini yang menunjukkan kemungkinan besar karena kekurangan oksigen karena juga gas air mata," terang Anam.
Selain itu, menurut keterangan keluarga korban, mata jenazah berwarna merah dan mengeluarkan busa.
"Jadi muka biru, terus ada yang matanya merah, keluar juga busa. Jadi, teman-teman khususnya keluarga, Aremania, maupun relawan yang menangani jenazah memberikan informasi terkait hal tersebut," tambah Anam.
Baca Juga:Media Asing Ungkap Fakta Berbeda Terkait Tragedi Maut Kanjuruhan Malang
Adapun gejala mata merah tersebut juga ditemukan pada penyintas lainnya disertai dada dan tenggorokan yang perih.
"Bahkan kami bertemu dengan salah satu korban yang, itu peristiwanya hari Sabtu, Senin bertemu kami, Senin baru bisa melihat. Matanya sakit kalau dibuka. Dadanya juga perih, sesak napas, tenggorokannya perih. Itu beberapa contoh informasi yang kami dapat," jelas Anam.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD telah meminta Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Peristiwa Kanjuruhan untuk segera menyelesaikan investigasi dalam waktu dua pekan.
Bahkan Mahfud MD juga menggungkapkan penyelesain investigasi tersut bisa lebih cepat dari tenggang waktu satu bulan yang diberikan Presiden Joko Widodo.
Kabar terakhir tentang perkembangan pengusutan kasus tragedi Stadion Kanjuruhan tersebut kini sudah ada 6 orang yang diduga sebagai tersangka utamanya.
Baca Juga:Perih! Kaki Patah dan Wajah Melepuh karena Tragedi Kanjuruhan, Ayah Nur Berutang Demi Pengobatan
- 1
- 2