Deklarasi Capres Terlalu Dini, Pertarungan Kosong yang Melelahkan

Dengan memunculkan calon terlalu dini, menurut Fahri, yang kasihan justru masyarakat yang disebut Fahri terbelah.

Siswanto
Selasa, 11 Oktober 2022 | 13:45 WIB
Deklarasi Capres Terlalu Dini, Pertarungan Kosong yang Melelahkan
Waketum Partai Gelora Fahri Hamzah saat itu mendaftar pemilu di kantor KPU, Minggu (7/8/2022). (Suara.com/Novian)

SuaraJawaTengah.id - Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat Indonesia Fahri Hamzah menyebut deklarasi calon presiden yang terlalu dini "mengakibatkan terjadi pembelahan diawal."

Partai yang sudah mendeklarasikan calon presiden yaitu Partai Gerindra yang mengusung Prabowo Subianto, PKB mengusung Muhaimin Iskandar, kemudian Partai Nasional Demokrat mengusung Anies Baswedan, disusul Partai Solidaritas Indonesia yang mencalonkan Ganjar Pranowo.

Beberapa partai tingkat wilayah seperti Banten, Sumatera Utara, Sumatera Selatan serta Sulawesi Selatan juga telah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.

Fahri Hamzah mengatakan deklarasi sudah dilakukan, padahal pendaftaran calon presiden dan wakil presiden masih tahun 2023 yaitu pada 19 Oktober hingga 25 November.

Baca Juga:Parpol Sudah Nafsu Deklarasikan Capres, Fahri Hamzah Sebut Mulai Ada Polarisasi, Mungkinkah Ada Kecebong vs Kampret Jilid II?

"Saat ini akibat adanya deklarasi-deklarasi pencapresan, mengakibatkan terjadi pembelahan diawal. Politik identitas dan polarisasi di masyarakat mulai marak lagi," kata Fahri Hamzah, baru-baru ini.

Fahri Hamzah mengatakan seharusnya yang dibahas lebih dulu adalah masalah dan ancaman terhadap bangsa.

Sesudah isu itu dibahas secara matang, menurut Fahri Hamzah, baru memunculkan calon.

"Namun, yang terjadi saat ini adalah calon presiden duluan yang bermunculan," katanya.

Dengan memunculkan calon terlalu dini, menurut Fahri, yang kasihan justru masyarakat yang disebut Fahri terbelah.

Baca Juga:NasDem Ngotot Dukung Jokowi Walau Disindir Hasto 'Biru Terlepas', PDIP: Kenapa Gak Mundur Sekalian?

Fahri Hamzah mengibaratkan seperti sudah pilpres, tapi terlalu dini dan belum waktunya sehingga yang muncul adalah pertarungan kosong atau pepesan kosong.

"Para pimpinan negara mungkin sebelum tidur lagi coba sedikit memikirkan akibat pilpres yang terlalu dini tanpa kejelasan ini. Setahun pertarungan kosong yang melelahkan. Pileg juga jadi kosong tidak relevan. Kasihan rakyat terbelah sebelum waktunya dalam bahaya," kata Fahri Hamzah. [rangkuman laporan Suara.com]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak