SuaraJawaTengah.id - Aksi warga menolak pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Unit 2, Senin (24/10/2022) berakhir ricuh.
Sebuah video kericuhan warga viral di media sosial. Kejadian tersebut diketahui berlokasi di Dieng.
Dalam video yang beredar tampak bahkan tindak kekerasan berupa saling pukul dan injak.
Salah satu warga Desa Bakal, Dafiqul Fariq Azafil Khariri mengaku menjadi korban pertama kali tindak kekerasan.
Baca Juga:Bruk! Longsor Banjarnegara Kembali Terjadi, Satu Orang Terjepit Cor Beton Hingga Tewas
“Iya, saya korban pertama,”kata dia kepada suarajawatengah.id, Senin (24/10/2022) malam.
Hingga berita ini dimuat, korban masih berada di polsek untuk pemeriksaan.
Ia menunjukkan bekas luka pasca mendapat kekerasan dari sekelompok orang saat dirinya bersama warga lain datang ke Balai Desa Karangtengah, Batur, Dieng.
Kejadian bermula ketika warga yang kontra dengan pembangunan PLTP Dieng Unit 2 PT Geo Dipa Energi datang ke rapat koordinasi yang dihadiri oleh PJ Bupati Banjarnegara.
Pertemuan tersebuat merupakan inisiasi dari PJ Bupati untuk mencari solusi diantara warga dan PLTP Dieng Unit 2.
Baca Juga:Kronologi Longsor di Desa Sawangan Banjarnegara, 1 Warga Tewas dan 2 Luka
Dalam agenda tersebut juga diadiri pihak lain yang terkait seperti TNI-Polri. Namun ketika acara dimulai ,terjadi pengusiran yang dilakukan oleh sekelompok orang disertai tindak kekerasan.
Dafiq menyebut, pihak yang melakukan pengusiran disertai kekeran adalah pihak yang pro dengan pembangunan.
“Pokoknya mereka yang pro sama pembangunan. Ada pekerja ada juga yang pro. Karena kami yang menolak sudah pakai identitas sendiri,”ujarnya.
Dafiq juga mengirimkan video yang menampakkan dirinya pasca mengalami kekerasan.
“Sedikit lebam mbak. Tpi yg dikeroyok dan diinjak ngga ada bekas,” kata dia menunjukkan lukanya.
Saat berita ini dimuat, Dafiq masih berada di Polsek setempat untuk menjalani pemeriksaan.
Kontributor : Citra Ningsih