SuaraJawaTengah.id - Sosok K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha dikenal sebagai pendakwah yang humoris. Disetiap ngajinya, Gus Baha selalu menyelipkan candaan yang membuat para jemaah terhibur.
Rupanya hal itu dilakukan Gus Baha agar ketika berdakwah tidak monoton. Masyarakat akan menjauh jika pesan-pesan dakwah yang disampaikan terlalu kaku.
"Saya itu ngaji dimana-mana itu suka guyon. Karena bapak saya, mbah Moen suka guyon," kata Gus Baha dikutip dari unggahan video di akun TikTok @akhirulzaman_official.
Menurut Gus Baha, para pendakwah harus mencitrakan agama Islam dengan sesuatu yang menyenangkan.
Baca Juga:Ganjar Wanti-wanti Relawan Agar Tidak Bully Lawan: Contoh Gus Mus dan Gus Baha
"Sehingga agama ini harus membawa kecerian sosial dan hati. Orang itu harus senang dengan kebaikan. Karena rata-rata orang senangnya itu kalau ada maksiat," beber Gus Baha.
Gus Baha khawatir jika agama dibawakan terlalu kaku oleh pendakwah. Masyarakat diyakininya tidak bakal mau mendekat.
"Misal pas baru datang ngaji sudah merengut, ada murid salah duduk marah, salah posisi meja salah. Pasti orang-orang mikirnya daripada ngaji dimarahin terus mending nggak gitu," jelasnya.
Jadi menyelipkan canda-candaan humor saat ngaji itu penting agar ada kedekatan secara emosional antara pendakwah dengan jemaahnya.
"Pokoknya saya setiap ngaji seperti ini, mejanya nggak jelas, pengunjungnya nggak jelas juga. Semakin kacau, semakin baik," tandas Gus Baha diringi gelak tawa.
Baca Juga:Sowan ke Gus Baha, Ganjar Disuguhi Pembahasan Ihwal Cara-cara Jadi Manusia yang Bermanfaat
Kontributor : Ikhsan