Minta Diberi Keringan
Sementara itu, Ketua RW 2, Kasir mengungkapkan selain kondisi fisik yang sudah melemah. Ayah pelaku juga mengalami gangguan dalam hal pendengaran. Jadi ayah pelaku ini sulit diajak komunikasi.
"Kerjanya serabutan, beberapa kali ayah pelaku sering mengalami kecelakaan di tempat kerjanya," imbuh Kasir.
Soal pelaku yang sering tidak masuk sekolah atau pun tidak mengerjakan tugas. Kasir berpendapat pelaku mungkin kelelahan karena bekerja sampai larut malam dan mengorbankan pendidikannya.
Baca Juga:Guru di Demak Dibacok Siswa, Amarah Tak Terkendali Usai Dipersulit Mengikuti UTS
Kasir juga mengutuk tindakan pelaku, tapi dia berharap adanya upaya-upaya penyelesaian yang tidak memberatkan pelaku. Sebab pelaku masih dibawah umur dan sudah menjadi tulang punggung keluarga.
"Hukum tetap harus diproses tapi tolong minimal dikasih keringan. Kasian orang tuanya nggak ada yang biayai," tuturnya.
"Posisi pelaku waktu kejadian mungkin sedang bingung. Korban maupun pelaku sama-sama orang baik," tambahnya.
Berkaca dari kepribadian pelaku diatas, Psikolog, Probowatie Tjondronegoro, mengatakan setiap orang memiliki sisi sensitifitasnya sendiri-sendiri.
Jika pelaku di lingkungan masyarakat dikenal sebagai anak baik dan pendiam. Tapi bisa saja pelaku tidak punya ruang untuk berbicara.
Baca Juga:Diduga Karena Dendam, Siswa Madrasah Aliyah di Demak Aniaya Gurunya Pakai Senjata Tajam
Menurut Probowatie orang diam bukan berarti tidak punya masalah. Dia yakin pelaku sebenarnya memikul banyak beban dan masalah yang tidak diketahui.