Beratnya Beban Hidup Pelaku Pembacok Guru MA di Demak: Bertahun-tahun Jadi Tulang Punggung Keluarga

Perbuatan siswa sekolah MA Yasua Kabupaten Demak, Muhammad Abdul Rosyid (MAR) yang menganiaya gurunya sendiri jadi perhatian banyak pihak

Budi Arista Romadhoni
Rabu, 27 September 2023 | 18:06 WIB
Beratnya Beban Hidup Pelaku Pembacok Guru MA di Demak: Bertahun-tahun Jadi Tulang Punggung Keluarga
Lokasi kejadian perkara kasus pembacokkan guru oleh siswa di MA Yasua Kabupaten Demak. Rabu (27/9/2023) [Suara.com/Ikhsan]

"Hukum tetap harus diproses tapi tolong minimal dikasih keringan. Kasian orang tuanya nggak ada yang biayai," tuturnya.

"Posisi pelaku waktu kejadian mungkin sedang bingung. Korban maupun pelaku sama-sama orang baik," tambahnya.

Berkaca dari kepribadian pelaku diatas, Psikolog, Probowatie Tjondronegoro, mengatakan setiap orang memiliki sisi sensitifitasnya sendiri-sendiri.

Jika pelaku di lingkungan masyarakat dikenal sebagai anak baik dan pendiam. Tapi bisa saja pelaku tidak punya ruang untuk berbicara.

Baca Juga:Guru di Demak Dibacok Siswa, Amarah Tak Terkendali Usai Dipersulit Mengikuti UTS

Menurut Probowatie orang diam bukan berarti tidak punya masalah. Dia yakin pelaku sebenarnya memikul banyak beban dan masalah yang tidak diketahui.

"Kita tidak tau mungkin dia menyimpan kesakitan, kesedihan dan macam-macamnya. Terus dia nggak kuat dengan beban hidupnya. Dilalah yang jadi korbannya malah pak gurunya," tutur Probowatie.

Probowatie yakin perbuatan yang dilakukan pelaku tersebut hanya emosi sesaat. Sehingga pelaku juga perlu pendampingan untuk memulihkan psikologisnya.

"Usia remaja itu sebenarnya main, atau pacaran kan. Malah dia nggak sempat. Dia itu eksternalnya yang selalu dipikirkan. Sedangkan internalnya tidak. Sehingga ketika harga dirinya disinggung internalnya keluar," bebernya.

Dalam ilmu psikologi, kata Probowatie, manusia itu mempunyai dua sisi yakni keinginan untuk hidup dan keinginan untuk mati. Contoh keinginan hidup itu saat kita ingin makan. Sedangkan keinginan untuk mati contohnya berantem dan lain-lainnya.

Baca Juga:Diduga Karena Dendam, Siswa Madrasah Aliyah di Demak Aniaya Gurunya Pakai Senjata Tajam

"Saat ini dia menyerang dengan membabi buta dan akal sehatnya tertutup. Karena ledak-ledakannya sudah tidak terkendali," tandasnya.

Kontributor : Ikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak