Gus Baha Ungkap Pasar Jadi Tempat Berharga Cari Ilmu, Ingatkan Kiai Dikasih Salam Tempel Rp200 Ribu Jangan Ngeluh

Ulama kharismatik KH. Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha ternyata punya kebiasaan unik dengan berpergian ke pasar seminggu sekali

Budi Arista Romadhoni
Senin, 02 Oktober 2023 | 08:51 WIB
Gus Baha Ungkap Pasar Jadi Tempat Berharga Cari Ilmu, Ingatkan Kiai Dikasih Salam Tempel Rp200 Ribu Jangan Ngeluh
Potret ulama kharismatik K.H. Ahmad Bahauddin alias Gus Baha. (Foto: Nu Online)

SuaraJawaTengah.id - Ulama kharismatik KH. Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha ternyata punya kebiasaan unik dengan berpergian ke pasar seminggu sekali.

Menurut Gus Baha, pasar merupakan tempat paling berharga untuk mencari ilmu.  Sehingga dia selalu meluangkan waktunya untuk berpergian ke pasar.

Berdasarkan unggahan akun video di akun TikTok @rayustore2822, Gus Baha mengaku dirinya mulai senang berpergian ke pasar sedari kecil.

"Saya sampai sekarang tiap minggu mesti ke pasar. Tapi ini tidak bisa ditiru karena saya sudah sejak kecil sering ke pasar," kata Gus Baha.

Baca Juga:Ini Alasan Gus Baha Selalu Guyon Saat Ngaji: Agama Harus Membawa Kecerian Sosial

Rupanya alasan Gus Baha senang berpergian ke pasar. Lantaran ia senang melihat pedagang mensyukuri berapa pun rezeki yang didapatkan.

"Pedagang itu untung Rp2.000 senangnya bukan main. Untung Rp10.000 senangnya bukan main," jelas Gus Baha.

"Kadang sini sudah kiai salam tempel Rp200.000 kok sedikit. Rugi gitu. Kadang-kadang kita dapat pelajaran dari hal-hal yang kecil," tambahnya.

Selain itu, kebiasaan unik Gus Baha lainnya dia suka naik bus. Dia melakukan hal tersebut karena butuh pelajaran hidup.

"Aku naik bus bukan perkara zuhud atau wara'i. Hanya butuh pelajaran," bebernya.

Baca Juga:Giliran Santri dan Kiai di Pati Dukung Gibran Rakabuming Maju Cawapres

Kata Gus Baha, mencari ilmu itu tidak melulu di dalam gedung. Di jalanan seperti pasar, terminal dan lain-lain banyak mengajarkan kehidupan sesungguhnya.

"Jadi menurut saya itu ilmu segala-galanya. Datang ke pasar lihat orang laku Rp10.000 senang terus bersyukur," ungkapnya.

"Saya kadang malu, saya udah kiai yang salam tempel itu mulai Rp50 ribu ampai 2 juta. Tapi tidak mau bersyukur pas dikasih amplop Rp50 ribu. Ya malu ingat pedagang pasar tadi," tandasnya.

Kontributor : Ikhsan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini