Soal Konflik Dua Ormas di Magelang, Pj Gubernur Jateng Tegaskan Sudah Tuntas

Nana Sudjana menegaskan, konflik antar dua organisasi masyarakat (ormas) di Muntilan, Kabupaten Magelang sudah tuntas

Budi Arista Romadhoni
Selasa, 17 Oktober 2023 | 13:51 WIB
Soal Konflik Dua Ormas di Magelang, Pj Gubernur Jateng Tegaskan Sudah Tuntas
Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana. [Dok Pemprov Jateng]

SuaraJawaTengah.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah, Komjen Pol (P) Drs Nana Sudjana menegaskan, konflik antar dua organisasi masyarakat (ormas) di Muntilan, Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu sudah tertangani secara tuntas.

"Memang kemarin ada friksi, ada konflik yang terjadi di daerah Muntilan. Alhamdulillah bisa kami atasi," kata Nana di Hotel Alila, Kota Surakarta, Selasa, (17/10/2023).

Nana menjelaskan, konflik yang tejadi di Muntilan tersebut merupakan benturan dua ormas, yakni Barisan Siratal Mustaqim dan Gerakan Pemuda Ka'bah. Konflik ini sudah terpetakan sejak lama.

"Orang selalu mengaitkan dengan partai politik. Setelah kita dalami, konflik ini antar ormas," jelasnya.

Baca Juga:Kronologi Bentrok Massa Diduga Laskar PDIP Vs GPK PPP Di Muntilan, Bupati Turun Tangan

Saat konflik tersebut terjadi, Kapolda Jateng dan Pangdam IV/Diponegoro langsung menginstruksikan kepada jajarannya yakni Kapolres dan Dandim untuk mengambil tindakan. Penanganan juga berkoordinasi dengan Bupati Magelang. "Jadi (begitu konflik terjadi), kami sudah turun tangan. Masalah ini sudah selesai. Tinggal kami mengikuti dan kendalikan kejadian tersebut," ungkapnya.

Namun demikian, ia meminta agar tetap waspada dan terus memetakan daerah-daerah yang berpotensi rawan konflik.

Sebagaimana diketahui, bentrok antara dua kelompok masyarakat pecah di Muntilan, Kabupaten Magelang, pada Minggu (15/10/2023). Awalnya salah satu kelompok menggelar kegiatan sekitar pukul 15.00 WIB. Selesai kegiatan, satu kelompok terlibat singgungan dan terjadi salah paham. Hal itu diduga menjadi pemicu bentrokan antar dua kelompok massa. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Pasca-insiden tersebut, Pj Gubernur Jawa Tengah langsung menginstruksikan kepada Kepala Kesbangpolinmas Provinsi Jawa Tengah untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemetaan wilayah.

Sementara itu, berdasarkan indeks kerawanan pemilu yang dirilis oleh Bawaslu, Jawa Tengah masuk dalam kategori rawan sedang. Namun, ada 7 (tujuh) kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah yang masuk dalam kategori rawan tinggi, yaitu Kota Semarang, Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Magelang, dan Kabupaten Kendal.

Baca Juga:Prihatin Bentrokan Massa PDIP vs GPK, Bupati Magelang Ucapkan Permintaan Maaf ke Masyarakat

"Saya minta Kesbangpolinmas lebih jeli lagi dengan kerawanan di Jawa Tengah ini," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini