Jejak-jejak Kepahlawanan Ratu Kalinyamat Jepara dan Stigma Negatif "Pelacur Keraton"

Salah satu tokoh perempuan yang berasal dari Jepara Ratu Kalinyamat baru saja dianugerahi gelar "Pahlawan" oleh Presiden Joko Widodo

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 17 November 2023 | 16:46 WIB
Jejak-jejak Kepahlawanan Ratu Kalinyamat Jepara dan Stigma Negatif "Pelacur Keraton"
Suasana diskusi sejarah dan kepahlawanan Ratu Kalinyamat di Kampung Tobat Santrendelik, Kota Semarang, Kamis (16/11/2023) malam. [Suara.com/Ikhsan]

Melihat rekam jejak yang telah dilakukan Ratu Kalinyamat di Jepara. Istri Pangeran Hadiri itu memang layak menyandang gelar "Pahlawan Nasional", lantaran kegigihannya melawan ekspansi bangsa asing di wilayah nusantara.

"Saya rasa (Ratu Kalinyamat) setara dengan Kartini. Bedanya dia melakukan perlawanan tidak hanya melalui pemikiran. Melainkan menginisiasi dan menggerakan pasukan sebanyak 15 ribu orang untuk melawan Portugis," tuturnya.

Proses yang Panjang

Butuh proses sangat panjang dan berliku untuk menemukan dokumen-dokumen penting yang menyatakan Ratu Kalinyamat bukan sekedar cerita mitos. Perjalanan pencarian tentang Ratu Kalinyamat dimulai tahun 2018 dengan dibentuk tim yang dipimpin Wakil Ketua MPR RI
Lestari Moerdjiat.

Baca Juga:Mengingat Kembali Kisah Johannes Van Der Steur, Kompeni Belanda Asuh Ribuan Anak di Magelang

Perempuan yang akrab disapa Ririe itu memang telah diamanati almarhum Wakil Bupati Jepara Subroto untuk memperjuangkan Ratu Kalinyamat sebagai "Pahlawan Nasional". Sebab Pemerintah Daerah (Pemda) Jepara sudah beberapa kali mengusulkan, tetapi ditolak karena kekurangan bukti yang kuat.

"Yu aku minta bantuan untuk mengusulkan Ratu Kalinyamat jadi pahlawan. Lalu aku diberikan dokumen yang berisikan alasan penolakkannya," kata Ririe.

"Pemda Jepara masih kekurangan data kalau Ratu Kalinyamat bukan sekedar mitos, cerita rakyat yang berkembang di masyarakat Ratu Kalinyamat tidak memiliki keteladanan. Dan paling terkenal adalah sifat dendam karena terlibat membunuh Arya Penangsang," tambahnya.

Setelah mengiyakan untuk menelusuri jejak-jejak Ratu Kalinyamat. Ririe mengaku prihatin setelah tau kalau Ratu Kalinyamat dianggap pelacur keraton oleh masyarakat di luar Jepara. Bahkan tak jarang dalam lakon ketoprak di pesisir utara, Ratu Kalinyamat sering digambarkan sebagai seorang lonte.

Sesama perempuan dan bertahun-tahun meneliti sosok Ratu Kalinyamat. Stigma negatif diatas tersebut merupakan sebuah fitnah. Dia juga kesal ada beberapa jurnal ilmiah yang menggambarkan Ratu Kalinyamat sebagai pelacur keraton.

Baca Juga:Deretan Wanita yang Jadi Raja Terkuat di Nusantara, Jawa Tengah Ada Ratu Kalinyamat

"Saya ingin meluruskan dan perlu dipahami anak muda. Di jurnal atau stigma dari masyarakat luar Jepara yang menyebut Ratu Kalinyamat pelacur keraton adalah fitnah. Sebagai seorang perempuan saya tidak terima," tegas Ririe.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini