Cegah Tawuran, Pemkab Batang Gencarkan Waktu Wajib Belajar, Ini Jamnya

Aturan jam wajib belajar sudah pernah dicanangkan pada 2018, yang dampaknya dapat meminimalisasi tindakan negatif pelajar.

Ronald Seger Prabowo
Minggu, 21 Januari 2024 | 13:45 WIB
Cegah Tawuran, Pemkab Batang Gencarkan Waktu Wajib Belajar, Ini Jamnya
Ilustrasi sejumlah terduga pelaku tawuran dibawa ke kantor polisi. [SuaraSulsel.id/ANTARA]

SuaraJawaTengah.id - Pemkab Batang menggencarkan program waktu wajib belajar pada para pelajar saat mereka di rumah sebagai upaya mencegah kegiatan negatif seperti melakukan tawuran.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Bambang Suryantoro, mengatakan bahwa aturan jam wajib belajar sudah pernah dicanangkan pada 2018, yang dampaknya dapat meminimalisasi tindakan negatif pelajar.

"Pada 2018 itu sudah pernah dicanangkan jam wajib belajar mulai pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, dan anak-anak tidak boleh keluar rumah untuk fokus belajar. Oleh karena itu, kami kembali menggencarkan jam wajib belajar tersebut pada para pelajar, " kata Bambang dilansir dari ANTARA, Minggu (21/1/2024).

Bambang Suryantoro minta pada warga jika mengetahui siswa yang berperilaku menyimpang agar dilaporkan pada Bhabinkamtibmas untuk mendapatkan pembinaan.

Baca Juga:Kantor Kecamatan Banyuputih di Batang Dibakar Orang Tak Dikenal, Ini Kata Polisi Usai Olah TKP

Pemkab, kata dia, prihatin dengan adanya tindakan negatif seperti kasus tawuran antar-pelajar yang belum lama ini terjadi di daerah itu.

"Oleh karena itu, kami tidak henti-hentinya berpesan pada pihak sekolah agar memberikan perhatian khusus pada anak-anak yang kelihatan nyeleneh (berperilaku negatif). Jika perlu dilaporkan pada Bhabinkamtibmas biar ada penindakan atau pembinaan," jelas dia.

Menurut dia, perlu adanya peran orang tua siswa untuk mencegah tindakan negatif yang dilakukan oleh anaknya dengan memberikan kegiatan positif pada yang bersangkutan seperti menekankan lebih banyak belajar lagi di rumah.

"Peran orang tua sangat penting. Kami tidak mungkin sepenuhnya mengatasi sendiri tanpa keterlibatan dari masyarakat, khususnya orang tua anak," paparnya.

Baca Juga:Sok-sokan Hendak Tawuran di Jagalan Semarang, 12 Remaja Gangster 'Ruwet' Ini Berakhir Apes

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini