Tri Wahyuni pun mengungkapkan, tak banyak yang ia lakukan dalam hal promosi. Hal itu karena ia mengakui tak mampun mengikuti perkembangan zaman.
"Pemasaran online, ikut bazar, tapi karena saya gaptek, ya promosinya melalui status WA," ucapnya.
Namun demikian, momen lebaran kemarin ia kebanjiran order, hingga menolak sejumlah pesanan.
"Kemarin lebaran itu sampai menolak karena orderan banyak. Ya karena tidak punya alat frozen, jadi buatnya sedikit dan selalu fresh. Paling sehari itu 50 dus atau 500 tahu bakso," ucapnya.
Ia menyebut, bergabung dengan Rumah BUMN BRI adalah tak membuatnya rugi. Selain mendapatkan pelatihan, ia juga bisa memiliki komunitas sesama UMKM.
"Keuntunganya masuk ke Rumah BUMN ini ya saya tidak perlu nawar-nawari orang, untuk promosi," ucapnya.
Sementara itu, Koordinator Rumah BUMN Semarang, Endang Sulistiawati mengungkapkan kini sudah ada 7.000 UMKM yang bergabung.
Rumah BUMN Semarang sampai saat ini telah memfasilitasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dengan menggelar berbagai pelatihan yang dibutuhkan untuk pengembangan usaha.
Rumah BUMN Sendiri didirikan pada 2017 oleh BRI. Pelaku UMKM dipersilakan bergabung dengan Rumah Kreatif BUMN secara gratis. Persyaratan memiliki usaha dan cukup menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP).
Baca Juga:Pernah Dibongkar Pengacara Alvin Lim, Ini Tiga Lokasi Markas Perjudian di Kota Semarang
"Kita tujuan akhirnya adalah go global, bisa ekspor," ujar Koordinator Rumah BUMN BRI Semarang tersebut.