SuaraJawaTengah.id - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Semarang menjadi momentum masyarakat memilih calon pemimpinnya. Program untuk anak muda pun menjadi sorotan.
Salah satunya adalah Yusuf Rausyan Fikri yang merupakan aktivis pemuda di Kota Semarang. Pria aktif di organasasi mahasiswa UNDIP itu menyebut sempat bingung untuk memilih calon pemimpin yang cocok pemikirannya.
"Akhir-akhir ini, saya terlibat dalam dilema pikiran. Karena ada 2 kondisi hati yang saya rasakan, yaitu kekhawaitran dan juga harapan. Setelah musim pemilu berakhir, dalam waktu dekat musim pilkada dan pilwalkot akan segera berlangsung," ujarnya saat dikonfirmasi pada Jumat (16/8/2024).
Namun demikian, sebagai masyarakat kota Semarang, ia pun merasa terdorong untuk menggali informasi sejumlah sosok yang digadang-gadang akan memimpin Kota Semarang kelak.
Baca Juga:Skandal Dana Pensiun PDAM Semarang: Mantan Dirut Diseret ke Meja Hijau!
"Saya khawatir apabila kepemimpinan di Kota Semarang dipegang oleh orang yang tidak paham mengenai permasalahan di Kota Semarang, apalagi tentang isu kebutuhan pemuda Semarang," ujarnya.
Menurutnya, selama ini isu kepemudaan belum terakomodir dengan baik. Terbukti salah satunya dengan peran pemerintah Semarang dalam mencegah judi online dan pinjaman online illegal kurang maksimal.
"Dalam waktu dekat, akan dilaksanakan transisi kepemimpinan melalui Pemilihan Walikota. Segala kekhawatiran saya semoga bisa menjadi harapan," ucapnya.
Yusuf sendiri merupakan Ketua Himpunan Mahasiswa Ekonomi Islam Undip (2021), Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Undip (2022), dan Bendahara Umum HMI Korkom Diponegoro (2023). Ia kini aktif sebagai kader HMI Cabang Semarang.
Ia berharap semoga ada calon wali kota yang sadar akan potensi anak muda dan mampu mewadahinya melalui program kerjanya.
Baca Juga:Gagal ke Senayan Lagi, Agustina Wilujeng Siap Bertarung di Pilkada Kota Semarang
"Saya tidak mau anak muda hanya dijadikan komoditas politik saja. Saya ingin anak muda dilibatkan dalam proses perumusan kebijakan dan program kerja," jelasnya.
Namun demikian, ia menyebut sampai saat ini calon wali kota yang serius melibatkan anak muda dalam proses perumusan gagasan untuk Kota Semarang adalah Yoyok Sukawi.
"Beliau beri kami ruang berkreasi. Awalnya, saya berprasangka hal ini terjadi 5 tahun sekali menjelang pemilihan, namun ternyata jauh sebelum pemilihan Wali kota mas Yoyok sudah dekat dan banyak memberikan amanah besar untuk anak muda," ujarnya.
"Saya berharap hal ini bisa terus dilanjutkan, karena mau tidak mau anak muda akan menjadi generasi penerus bangsa," ujarnya.
Sementara itu Ketua GP Ansor Kota Semarang, Abdur Rahman mengungkapkan Kota Semarang merupakan kawasan strategis apalagi setelah terhubung nya jalan TOL baik yg sdh selesai (Semarang-Batang) ataupun yg masih proses yaitu segitiga Mas Jawa (Semarang-Solo-Jogja) yg dalam tahap pengerjaan.
Menurutnya butuh pemimpin yang bisa mengerti soal ekonomi dan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Apalagi ada pembangunan IKN di Kalimantan, yang akses lautnya lebih dekat dari Kota Semarang dibanding kota lain.
"Maka kedepan kota Semarang membutuhkan pemimpin yang mengerti persoalan Infrastruktur dan ekonomi agar bisa memanfaatkan semua peluang ini, sehingga Kota Semarang menjadi lebih hebat lagi.