Seniman Semarang Suarakan Aspirasi, Soroti Peringatan Darurat ke Pemerintah

Ratusan seniman menggelar aksi bertajuk Mimbar Rakyat untuk menyuarakan aspirasi, aksi itu menyoroti soal peringatan darurat pemerintah

Budi Arista Romadhoni
Senin, 26 Agustus 2024 | 09:09 WIB
Seniman Semarang Suarakan Aspirasi, Soroti Peringatan Darurat ke Pemerintah
Aksi peringatan darurat seniman semarang pada Minggu (25/8/2024). [Istimewa]

SuaraJawaTengah.id - Ratusan seniman menggelar aksi bertajuk Mimbar Rakyat untuk menyuarakan aspirasi di pelataran Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), Minggu (25/8/2024), malam.

Mereka yang hadir dari beberapa kalangan usia itu duduk melingkar tepat di depan patung Raden Saleh yang berdiri tegap dan dibalut tulisan "Peringatan Darurat".

Dalam kegiatan itu, disuguhkan serangkaian orasi budaya dari beberapa tokoh ataupun perwakilan komunitas di Semarang.

Ada pula serangkaian aksi baca puisi dari beberapa pihak dan di tutup oleh rangkaian pertunjukan musik yang berisi unit-unit musik berpengaruh di Semarang antara lain dari Radical Corps, Ejakulator, Tridhatu, Octopuz Rock, Tsaqiva Kinasih, Figura Renata, dll.

Baca Juga:Ricuh! Tuntut Penerapan Putusan MK, Mahasiswa di Semarang Rusak Pagar Gedung DPRD

Penggagas kegiatan tersebut, Rudy Murdock mengatakan sebagai seorang sebagai seniman ketika itu tau apa yang salah maka seniman berkewajiban untuk meluruskan dan melakukan refleksi atas kondisi negara beberapa waktu terakhir ini dari perspektif seni dan budaya sekaligus menunjukan keberpihakan dengan jelas.

"Tidak punya harapan apa-apa terhadap pemerintahan ini. Cuma, harapanya kepada Tuhan kita semua diberikan kesehatan tetap melawan. Yang jelas, sebagai seorang Seniman kami berkewajiban untuk meluruskan," ungkap Rudy yang juga sebagai Anggota Pembina Dewan Kesenian Semarang.

Sebagai informasi, kegiatan tersebut merupakan bentuk kerja sama dengan Kolektif Hysteria, Aksi Kamisan Semarang, Dahana Media dan UKM Musik Universitas Semarang.

Sementara, Manajer Program Kolektif Hysteria, Kesit Widjanarko menambahkan penting bagi para seniman dan aktivis, untuk menunjukan kepada para mahasiswa dan elemen-elemen lainnya yang hari ini terus bergerak menyuarakan kritik dan protes atas segala tindakan penguasa yang berjalan pada koridor ketidak-benaran, bahwa mereka tidak sendirian.

"Kami harap, acara ini juga menjadi pantikan bagi yang lainnya untuk bersikap yang sama; berani menunjukan keberpihakan" tambah Kesit yang juga sekaligus seorang musisi.

Baca Juga:Melihat Peluang Dico Ganinduto di Pilkada 2024, Pengamat: Merebut Jateng Harus Dimulai dari Semarang

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini