Pada Pilgub Jateng 2018 sosok Ganjar Pranowo (nasionalis) berpasangan Taj Yasin Maimoen (religius) memenangkan kontestasi. Hal tersebut diikuti dengan kemenangan Joko Widodo (nasionalis) dan Ma'ruf Amin (religius) di Pilpres 2019.
Jika melihat hasil Pilpres 2024, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sama-sama dari kalangan nasionalis, sementara KIM Plus menyodorkan pasangan nasionalis-religius di Pilgub Jateng. Kesamaan polanya sebetulnya ada di pasangan Andika-Hendi yang sama-sama nasionalis.
"Pemilih di Jawa Tengah hari ini masih sama dari kalangan santri, abangan, priyai. Dulu gabungan kekuatan nasionalis-religius bisa menang, tetapi pertanyanya sekarang gabungan kekuatan itu, apakah masih efektif atau tidak?" katanya.
Menurutnya, hasil survei yang akhir-akhir ini muncul belum bisa dijadikan gambaran siapa yang akan memenangkan pemilihan pada 27 November mendatang.
Baca Juga:Kanigoro Network: Ahmad Luthfi-Taj Yasin Diprediksi Menangi Pilgub Jateng, Ini Perolehan Suaranya
Dianamikan naik turunya elektabilitas paslon wajar terjadi karena hanya merupakan potret saat survei dilakukan. Yang paling akurat adalah jika survei dilaksanakan pada H-7 atau H-3 sebelum hari pemungutan suara.
"Dinamika naik turun, siapa hari menang, siapa yang kalah, itu tidak bisa dijadikan indikator," tegasnya dekan Fisip Undip itu.
Menguji Pilihan Mayoritas Elite Parpol

Menurut Teguh, Pilkada Jateng 2024 adalah momen menguji pilihan mayoritas elite parpol. Luthfi-Yasin yang dijagokan 15 parpol apakah akan memenangkan hati rakyat Jawa Tengah atau justru sebaliknya.
"Apakah pandangan politik elite sama dengan pandangan masyarakat? Hari ini kan PDIP hanya sendirian ya, tetapi massa mungkin berbeda. Ini juga untuk menguji pandangan elite parpol," ujarnya.
Baca Juga:Koalisi Besar Bersatu, 15 Parpol Siap Gerakkan Mesin Pemenangan Luthfi-Taj Yasin di Pilgub Jateng
Kondisi PDI Perjuangan yang sendirian di Pilgub Jateng sebetulnya bukan kali ini saja terjadi. Pada Pilgub Jateng 2013, PDIP juga sendiri mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Heru Sudjatmiko dan berhasil keluar sebagai pemenang.