SuaraJawaTengah.id - CEO PT Industri dan Farmasi Sido Muncul Tbk, David Hidayat, mengungkapkan optimisme perusahaannya untuk terus tumbuh di tengah persaingan pasar yang semakin ketat.
Dalam wawancara khusus terbaru pada Jumat 13 Desember 2024, David menargetkan pendapatan perusahaan mencapai Rp1,1 triliun tahun ini, naik 10 persen year-on-year (yoy).
“Kami terus berinovasi dan yakin produk kami tetap diminati karena berkhasiat. Tahun depan, kami akan menjaga pertumbuhan di kisaran 10 persen, bahkan berupaya mencapai 15 persen,” ujar pria kelahiran Semarang tahun 1955 ini, yang telah menjabat sebagai Direktur Utama sejak 2018 dan kembali diangkat pada 2022.
David menjelaskan, keberhasilan Sido Muncul selama pandemi COVID-19 menjadi momentum besar. “Produk kami sangat bermanfaat bagi penderita COVID-19. Di era new normal ini, kami justru semakin berkembang dan siap menjangkau lebih banyak konsumen, termasuk generasi Z dan milenial yang peduli kesehatan melalui e-commerce,” tambahnya.
Baca Juga:BMKG: Semarang Diperkirakan Diguyur Hujan Ringan, Waspadai Perubahan Cuaca Selama Libur Akhir Tahun
Dominasi Pasar Domestik dan Ekspansi Global
Sido Muncul menguasai 72 persen pasar produk herbal di Indonesia, dengan produk unggulan seperti Tolak Angin dan Kuku Bima. Untuk ekspor, perusahaan dari Semarang itu telah masuk ke pasar global, dari Afrika, Timur Tengah, Filipina, Australia, dan Amerika.
“Ekspor kami saat ini mencapai 8 persen, tapi targetnya naik menjadi 9–10 persen. Di Afrika, khususnya Nigeria, produk kami diterima dengan baik dan terus tumbuh. Di Filipina, bahkan nama ‘Tolak Angin’ memiliki arti yang sama, yaitu ‘tolak hangin’,” jelas David.
Selain itu, perusahaan juga menggarap pasar Asia, terutama Malaysia, dengan produk Tolak Angin dan Kuku Bima. “Kami optimis, produk herbal memiliki potensi besar di pasar global meski tidak semua budaya memahami konsep seperti ‘masuk angin’,” katanya.
Teknologi dan Keberlanjutan
Baca Juga:Mengenal Mgr Soegijapranata, Uskup Agung Pribumi Pertama di Indonesia
Sido Muncul telah mengadopsi teknologi Industry 4.0 untuk memastikan proses produksi yang higienis dan efisien.
“Semua sudah otomatis, tanpa sentuhan tangan manusia, dan menggunakan aluminium foil untuk kemasan agar lebih ramah lingkungan,” ungkap David.
David juga memaparkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan. “Kami memiliki pabrik pengolahan limbah yang menghasilkan pupuk, nutrisi untuk ternak hingga tambak. Dari limbah padat hingga cair, semua diolah menjadi produk yang bermanfaat,” katanya.
Sebagai contoh, lanjut David, nutrisi ternak yang dikembangkan Sido Muncul mampu menurunkan kadar kolesterol pada telur puyuh dari 3.000 menjadi 300, mengurangi amonia, serta meningkatkan bobot sapi hingga 30 persen.
“Kami memulai produksi kecil-kecilan, tapi sekarang sudah mampu memproduksi 38 juta liter nutrisi per tahun. Jika ada permintaan besar, kami siap memperbesar kapasitas hingga 1 miliar liter dalam satu tahun,” ujar David dengan penuh semangat.
Warisan Empiris yang Terus Berkembang
David juga mengenang warisan perusahaan yang didirikan keluarganya. “Tolak Angin awalnya dibuat nenek saya tanpa penelitian ilmiah, hanya berdasarkan pengalaman empiris. Namun, kini kami memiliki laboratorium canggih untuk memastikan khasiat setiap produk,” ungkapnya penuh rasa kagum.
Dengan kombinasi inovasi, komitmen terhadap kualitas, dan pendekatan yang berkelanjutan, Sido Muncul siap terus menjadi pemain utama di pasar domestik dan global.
“Semua produk kami harus bermanfaat. Kalau hanya enak tapi tidak berkhasiat, untuk apa?” tutup bos dari Sido Muncul tersebut.