Meskipun komunitas Muslim Tionghoa di Semarang telah menunjukkan harmoni yang luar biasa, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah menjaga identitas budaya di tengah arus modernisasi. Pendidikan dan pelestarian sejarah menjadi kunci untuk memastikan generasi muda memahami dan menghargai warisan budaya mereka.
Harapan ke depan adalah agar kerukunan antara Muslim dan Tionghoa semakin erat, terutama dalam menyongsong perayaan Imlek 2025, yang diharapkan menjadi momen untuk memperkuat hubungan lintas budaya dan agama.
Sejarah komunitas Muslim Tionghoa di Semarang adalah cermin dari keragaman dan harmoni yang menjadi identitas Indonesia. Dari Laksamana Cheng Ho hingga Masjid Cheng Ho, dari Kelenteng Sam Poo Kong hingga perayaan Imlek, setiap aspek sejarah ini memperkaya narasi kebangsaan kita. Dalam konteks Imlek 2025, marilah kita jadikan momen ini untuk merayakan persatuan dalam keberagaman.
Kontributor : Dinar Oktarini
Baca Juga:Investasi Rp97 Miliar, Politeknik PU Semarang Bangun Rusun Super Canggih untuk Dosen