Sejarah dan Makna Tuk Panjang, Tradisi Khas Imlek di Semarang

Tradisi Tuk Panjang di Semarang, perayaan Imlek dengan meja panjang di ruang publik, mencerminkan toleransi & kebersamaan antar etnis dan agama, serta dorong ekonomi lokal

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 18 Januari 2025 | 13:50 WIB
Sejarah dan Makna Tuk Panjang, Tradisi Khas Imlek di Semarang
Tradisi Tuk Panjang, jamuan makan malam yang disajikan di atas meja panjang kembali digelar menyambut Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili di kawasan Pecinan, Semarang, Jumat (20/1/2023). [ANTARA/Zuhdiar Laeis]

Pemerintah Kota Semarang bersama komunitas lokal terus berupaya melestarikan tradisi Tuk Panjang sebagai warisan budaya yang berharga. Berbagai acara pendukung, seperti Pasar Imlek Semawis, juga digelar untuk menambah semarak perayaan dan menarik wisatawan. Dengan demikian, tradisi ini tidak hanya menjadi simbol toleransi, tetapi juga berkontribusi pada pengembangan pariwisata dan perekonomian lokal.

Sebagai contoh, pada tahun 2024, Pasar Imlek Semawis resmi dibuka dengan sajian Tuk Panjang yang penuh dengan hidangan berfilosofi, menandai dimulainya rangkaian perayaan Imlek di Kota Semarang. 

Melalui pelestarian dan pengembangan tradisi Tuk Panjang, diharapkan nilai-nilai kebersamaan dan toleransi terus terjaga, serta menjadi inspirasi bagi generasi mendatang dalam membangun masyarakat yang harmonis dan saling menghargai perbedaan.

Kontributor : Dinar Oktarini

Baca Juga:Sejarah Wijkenstelsel: Akar Terbentuknya Pecinan di Jawa Tengah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini