7 Klenteng Bersejarah di Semarang untuk Merayakan Imlek 2025

Rayakan Imlek 2025 di 7 klenteng bersejarah Semarang: Sam Poo Kong, Tay Kak Sie, See Hoo Kiong, Hoo Hok Bio, Ling Hok Bio, Tek Hay Bio, & Liong Hok Bio

Budi Arista Romadhoni
Sabtu, 18 Januari 2025 | 10:32 WIB
7 Klenteng Bersejarah di Semarang untuk Merayakan Imlek 2025
Sam Poo Kong. (Sumber : genpi.co)

SuaraJawaTengah.id - Semarang, sebagai kota yang kaya akan akulturasi budaya, memiliki sejumlah klenteng bersejarah yang menjadi destinasi utama selama perayaan Imlek.

Tahun Baru Imlek 2025 menjadi momen yang tepat untuk mengunjungi klenteng-klenteng ini, menikmati keindahan arsitektur, dan merasakan suasana religius yang penuh tradisi.

Berikut tujuh klenteng bersejarah di Semarang yang menawarkan pengalaman Imlek tak terlupakan:

1. Klenteng Sam Poo Kong

Baca Juga:PSIS Lepas Brandon Scheunemann, Pemain Muda Berlabuh ke Arema FC

Klenteng Sam Poo Kong masih bisa dikunjungi oleh wisatawan meski sempat terjadi insiden kebakaran di komplek Klenteng Utama Sam Poo Kong yang disebabkan oleh lilin. [Suara.com/Dafi Yusuf]
Klenteng Sam Poo Kong masih bisa dikunjungi oleh wisatawan meski sempat terjadi insiden kebakaran di komplek Klenteng Utama Sam Poo Kong yang disebabkan oleh lilin. [Suara.com/Dafi Yusuf]

Beralamat di Jl. Simongan No.129, Bongsari, Semarang Barat, klenteng ini menjadi ikon wisata religi di Semarang. Saat Imlek, Sam Poo Kong didekorasi dengan ribuan lampion berwarna merah, menciptakan suasana meriah. Atraksi seni barongsai dan tari tradisional juga sering diadakan di halaman klenteng, menarik banyak pengunjung dari berbagai daerah.

2. Klenteng Tay Kak Sie

Suasana Kleteng Tay Kak Sie  jelang Imlek 2022.  [suara.com/Dafi Yusuf]
Suasana Kleteng Tay Kak Sie  jelang Imlek 2022. [suara.com/Dafi Yusuf]

Terletak di Jl. Gang Lombok No.62, Kauman, Semarang Tengah, klenteng ini ramai dikunjungi selama Imlek untuk berdoa dan memohon keberkahan. Arsitekturnya yang megah menjadi latar sempurna bagi berbagai kegiatan budaya, seperti pembagian kue keranjang dan pertunjukan musik tradisional Tionghoa.

3. Klenteng See Hoo Kiong

 Alamatnya di Jl. Sebandaran No.40, Bandarharjo, Semarang Utara, klenteng ini menjadi pusat kegiatan religius selama Imlek. Ritual khusus untuk memohon kesehatan dan kemakmuran dilakukan di sini, menjadikannya tempat yang sakral dan penuh hikmat.

Baca Juga:Semarang Waspadai Hujan Petir Hari Ini, BMKG Imbau Masyarakat Siaga

4. Klenteng Hoo Hok Bio

Berlokasi di Jl. Wotgandul Timur No.12, Kranggan, Semarang Tengah, klenteng ini terkenal dengan tradisi Imlek seperti pemasangan lilin raksasa dan pemberian angpau simbolis. Suasana hangat dan harmonis terasa kental, membuatnya menjadi destinasi favorit keluarga selama perayaan Imlek.

5. Klenteng Ling Hok Bio

Berada di kawasan Kota Lama, tepatnya di Jl. Letjen Suprapto No.33, Purwodinatan, Semarang Tengah, klenteng ini mengadakan festival lampion yang menarik perhatian pengunjung. Selain itu, adanya bazar kuliner khas Imlek di sekitar klenteng menambah daya tarik bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

6. Klenteng Tek Hay Bio

Alamatnya di Jl. Pekojan No.68, Purwodinatan, Semarang Tengah, klenteng ini menawarkan pengalaman Imlek yang unik dengan dekorasi penuh simbol keberuntungan. Prosesi doa bersama untuk memohon rezeki dan kedamaian dilakukan secara khusyuk di sini, menjadi daya tarik utama.

7. Klenteng Liong Hok Bio

Terletak di Jl. Petudungan No.32, Purwodinatan, Semarang Tengah, klenteng ini dikenal sebagai pusat perayaan Cap Go Meh, yang menjadi penutup rangkaian Imlek. Atraksi naga dan barongsai di Liong Hok Bio selalu memukau penonton, menjadikannya puncak dari kemeriahan Imlek di Semarang.

Klenteng-klenteng ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga pusat perayaan budaya Imlek yang kental dengan tradisi dan kebersamaan. Dari dekorasi lampion hingga ritual doa, setiap klenteng menghadirkan suasana Imlek yang penuh warna dan makna. Perayaan Imlek di Semarang adalah pengalaman tak terlupakan yang menggabungkan spiritualitas, budaya, dan hiburan dalam satu rangkaian acara istimewa.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini