Ini 7 Amalan Bulan Syawal yang Dianjurkan untuk Dilakukan

Syawal, bulan peningkatan ibadah pasca Ramadhan. Dianjurkan puasa Syawal 6 hari, silaturahmi, menikah, takbir, i'tikaf, jaga ibadah sunnah, dan sedekah.

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 06 April 2025 | 09:34 WIB
Ini 7 Amalan Bulan Syawal yang Dianjurkan untuk Dilakukan
Ilustrasi menyambut bulan Syawal. (Freepik)

SuaraJawaTengah.id - Setelah selesai melaksanakan puasa selama satu bulan penuh di bulan Ramadhan, kaum muslim akan memasuki bulan Syawal. Walau Ramadhan telah usai, masih banyak amalan bulan Syawal yang dianjurkan untuk dilakukan sebagai bentuk syukur atas segala karunia Allah SWT.

Bulan Syawal bukan hanya tentang hari raya Idul Fitri di tanggal 1 Syawal, tapi juga momentum untuk menjaga semangat ibadah dan mempererat tali silaturahmi.

Mulai dari puasa sunnah, bersedekah, hingga melantunkan doa bulan Syawal, semuanya bisa menjadi ladang pahala.
Berikut ini tujuh amalan yang dianjurkan selama bulan Syawal:

1. Puasa Syawal 6 Hari

Baca Juga:Puncak Arus Mudik di Jateng Diperkirakan Terjadi Sabtu Pagi, Ahmad Lutfi Minta Pemudik Hati-hati

Puasa 6 hari di bulan Syawal adalah amalan sunnah yang sangat dianjurkan. Rasulullah SAW bersabda:

"Barangsiapa berpuasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa sepanjang tahun." (HR. Muslim)

Puasa ini bisa dilakukan mulai tanggal 2 Syawal dan tidak harus berturut-turut. Boleh dilakukan secara selang-seling, disesuaikan dengan kondisi masing-masing. Namun, lebih baik disegerakan agar tidak tertunda karena halangan yang mungkin datang.

Beberapa manfaat dari puasa ini antara lain menyempurnakan puasa Ramadhan, menjadi tanda diterimanya amal ibadah selama Ramadhan, menjaga kesehatan pencernaan dan imun tubuh sert bentuk syukur kepada Allah atas nikmat Ramadhan.

2. Menggelar Pernikahan

Baca Juga:Sejarah Ketupat, Simbol Lebaran yang Jarang Diketahui

Mungkin kamu pernah bertanya, mengapa banyak orang menikah setelah lebaran? Jawabannya karena pernikahan di bulan Syawal adalah sunnah Rasulullah.

Dalam hadits riwayat Muslim, Aisyah RA berkata bahwa Nabi SAW menikahinya dan mengadakan malam pertama pada bulan Syawal.

Jadi, menikah di bulan Syawal bukan hanya budaya, tetapi juga memiliki dasar sunnah. Namun tentu saja, tanggal pelaksanaan bisa disesuaikan agar tidak berbenturan dengan hari-hari sibuk silaturahmi.

3. Melakukan Silaturahmi

Syawal identik dengan momen silaturahmi. Walau disyariatkan kapan pun, silaturahmi di bulan Syawal menjadi sangat istimewa karena penuh nuansa saling memaafkan dan mempererat persaudaraan.

Mengunjungi kerabat, tetangga, atau teman lama bisa membuka pintu rezeki, memperpanjang umur, serta meluruhkan dosa-dosa kecil. Senyum dan sapaan hangat yang diucapkan juga termasuk bagian dari sedekah ringan di bulan Syawal.

4. Melantunkan Takbir

Takbir adalah ciri khas datangnya Syawal. Takbir Idul Fitri dimulai sejak malam 1 Syawal hingga menjelang sholat Ied. Suara takbir yang berkumandang menggetarkan hati dan menjadi bentuk dzikir kepada Allah SWT.

Meskipun dianjurkan malam sebelum Idul Fitri, takbir juga bisa dilanjutkan di rumah, dalam perjalanan, atau di mana pun yang memungkinkan, selama tempatnya suci dan pantas.

5. I’tikaf (Jika Belum Sempat Saat Ramadhan)

Jika kamu belum sempat beri’tikaf di bulan Ramadhan, bulan Syawal adalah waktu yang tepat untuk menggantinya. I’tikaf adalah berdiam di masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah SWT, diisi dengan sholat, dzikir, dan membaca Al-Qur'an.

Amalan ini sangat cocok untuk menjaga hati tetap tenang setelah hiruk-pikuk duniawi selama Ramadhan dan lebaran. Selain itu, ini juga bentuk kesungguhan dalam memperbaiki diri di bulan Syawal.

6. Menjaga Ibadah Sunnah

Bulan Syawal adalah ujian konsistensi. Banyak orang semangat beribadah saat Ramadhan tapi kembali lalai setelahnya. Salah satu amalan bulan Syawal yang sangat dianjurkan adalah menjaga ibadah sunnah seperti Sholat Dhuha, Sholat malam (tahajud), membaca Al-Qur’an dan berdzikir setelah sholat.

Istiqomah adalah tanda diterimanya amal. Maka, jangan biarkan Syawal jadi awal kemunduran spiritual, justru jadikan ia sebagai titik awal menuju pribadi yang lebih baik.

7. Bersedekah

Bersedekah tidak harus menunggu Ramadhan datang kembali. Di bulan Syawal, sedekah tetap membawa pahala besar, apalagi saat banyak yang membutuhkan setelah lebaran.

Sedekah bisa berupa uang, makanan, pakaian, atau sekadar senyuman dan doa baik. Bahkan, doa bulan Syawal untuk sesama muslim pun bisa menjadi sedekah hati yang menyejukkan.

Bulan Syawal adalah jembatan menuju bulan-bulan berikutnya. Ia bukan akhir dari semangat ibadah, tapi awal untuk mempertahankan dan bahkan meningkatkan kualitas diri. Dengan melaksanakan amalan bulan Syawal dan memperbanyak doa bulan Syawal, semoga kita tetap berada dalam lindungan dan rahmat Allah SWT.

Mari isi bulan Syawal ini dengan amal yang ringan namun penuh makna. Karena siapa tahu, dari amalan kecil di bulan ini, Allah memberikan keberkahan besar di hari-hari kita selanjutnya.

Kontributor : Dinar Oktarini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini