"Provinsi Jateng bisa memberikan informasi yang lebih detail kepada kami terkait kebutuhan daerah. Mana yang perlu diprioritaskan, itu akan kami bawa dalam rapat dengan kementerian," ujar Novita.
Sementara itu, Anggota DPR RI Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih, juga memuji forum ini sebagai gagasan yang visioner.
Namun, ia menekankan pentingnya menindaklanjuti forum besar ini dengan forum-forum kecil yang melibatkan komisi-komisi di DPR RI agar pembahasan lebih fokus dan teknis.
Pendapat serupa disampaikan oleh Fadholi, Anggota Komisi V DPR RI dari Partai Nasdem. Ia menyarankan agar forum ini dibagi sesuai dengan bidang kerja masing-masing komisi di DPR RI.
Baca Juga:Asal-Usul Penamaan Bulan Syawal, Ternyata Berkaitan dengan Unta
Menurutnya, masing-masing komisi bisa langsung menjalin komunikasi dan koordinasi dengan kementerian mitra kerja mereka agar hasilnya lebih konkret.
"Forum ini sangat luar biasa. Tapi perlu ditindaklanjuti secara sektoral. Misalnya, infrastruktur dibahas di Komisi V, pendidikan di Komisi X, dan sebagainya. Dengan begitu, pembangunan di Jateng bisa lebih terukur dan terencana," ujar Fadholi.
Dalam forum tersebut, Gubernur Ahmad Luthfi memaparkan berbagai tantangan dan solusi strategis pembangunan di Jawa Tengah untuk lima tahun ke depan.
Ia menekankan bahwa pembangunan di provinsi ini tidak bisa hanya mengandalkan anggaran dari APBD. Oleh sebab itu, perlu adanya dukungan dari APBN, yang bisa diperjuangkan oleh para legislator di Senayan.
“Pendapatan Asli Daerah (PAD) kita terbatas, sementara tantangan pembangunan sangat besar. Maka kita perlu sinergi dan dukungan dari pusat. Forum ini jadi sarana strategis untuk itu,” ujar mantan Kapolda Jateng tersebut.
Baca Juga:Situasi Lebaran di Jateng Berjalan Normal, One Way Nasional Mulai Diberlakukan
Gubernur juga menjelaskan bahwa pada tahun 2025, program pembangunan akan difokuskan pada tiga sektor utama: penyelesaian infrastruktur jalan, peningkatan kualitas pendidikan, serta penguatan infrastruktur ketahanan pangan melalui swasembada.