Perayaan Waisak 2025: Dari Kulonprogo Ismiati Berburu Kacamata di Pengobatan Gratis Walubi

Walubi adakan pengobatan gratis di Candi Borobudur sebagai rangkaian Waisak, targetkan 8 ribu pasien. Prioritas kaum menengah kebawah, termasuk siswa SD

Budi Arista Romadhoni
Minggu, 11 Mei 2025 | 18:50 WIB
Perayaan Waisak 2025: Dari Kulonprogo Ismiati Berburu Kacamata di Pengobatan Gratis Walubi
Ribuan orang menerima pengobatan gratis sebagai rangkaian acara perayaan Waisak di Candi Borobudur. [Suara.com/ Angga Haksoro A]

SuaraJawaTengah.id - Ismiati berdiri antre bersama puluhan orang lainnya di muka tenda bertuliskan Ruang Tunggu Poli Mata/ Katarak. Tangannya memegang kartu nomer antrean 660.

"Saya datang kesini mau periksa sekalian minta kacamata. Sudah mulai rabun," kata Ismiyati peserta pengobatan gratis yang diadakan Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) di Taman Lumbini, kompleks Candi Borobudur.

Ibu berusia 50 tahun itu mengaku matanya mulai rabun sejak lima tahun terakhir. Terkendala biaya, Ismiati belum pernah sekalipun memeriksakan kondisi matanya.

"Rabun begitu. Sudah sekitar lima tahunan ini. Belum ke dokter, baru nanti ini rencananya ketemu dokter."

Baca Juga:Paceklik Libur Natal dan Tahun Baru, Rejeki Tiga Gelas Kopi di Kampung Seni Borobudur

Sehari-hari Ismiati berjualan makanan di Pasar Jagalan, Kalibawang, Kulonprogo. Suaminya pekerja serabutan dengan penghasilan tidak tetap.

Jadi begitu mendengar Walubi mengadakan pengobatan gratis sebagai rangkaian acara Waisak, Ismiati segera mendatangi Candi Borobudur.

"Sangat membantu kami yang kesulitan biaya berobat ke rumah sakit. Nggak apa nunggu antre lama. Sampai sore juga nggak apa, asal dapat kacamata gratis," ujar Ismiati.

Tidak hanya untuk orang tua, bantuan pengobatan gratis juga diberikan kepada anak-anak, termasuk siswa sekolah dasar. Para siswa mendapat layanan pemeriksaan kesehatan di tenda poli umum.    

Jika tidak ditemukan penyakit serius, anak-anak hanya diberi vitamin berbentuk sirup. Mereka yang didiagnosa gigi berlubang, mata minus, atau keluhan sakit lainya akan diarahkan ke pemeriksaan lanjutan.

Baca Juga:Ombudsman Nilai Pemadanan Data Pedagang SKMB Sudah Transparan dan Sesuai Prosedur

Ghaisan Muhammad Ramadan, siswa kelas V SD Congkrang 1 Muntilan, salah satu yang dinyatakan sehat dan cukup diberi vitamin. Bersama puluhan siswa lainnya ia ikut diperiksa kesehatan.

"Tadi mengantre daftar terus diperiksa dokter. Senang dikasih vitamin."

Ghaisan datang ke lokasi pemeriksaan diantar-jemput bus yang difasilitasi Walubi. SD Congkrang 1 Muntilan salah satu sekolah yang setiap tahun dipilih untuk ikut program bantuan pengobatan gratis.

Membantu Kalangan Bawah    

Salah seorang guru SD Congkrang 1, Eni Tri Astuti mengatakan tiap tahun sekolahnya menjadi langganan pemeriksaan gratis yang diadakan Walubi.

Menurut Eni, kebanyakan siswa sekolah berasal dari keluarga kelas menengah kebawah. Rata-rata orang tua siswa bekerja sebagai buruh tani.

"Masyarakat terbantu. Yang tidak bisa berobat dengan biaya, bisa gratis di sini. Ada yang tumor, katarak, juga terbantu karena yang datang kebanyakan kalangan menengah kebawah."

SD Congkrang 1 mengirim 64 siswa kelas IV, V, dan V untuk ikut pemeriksaan gratis di kompleks Candi Borobudur. Eni mengaku belum tahu berapa jumlah siswa yang harus mendapat tindakan medis lebih lanjut.   

"Sepertinya yang sakit biasa hanya diberi vitamin. Saya belum tahu berapa jumlah siswa yang dirujuk ke tenda poli gigi atau mata," ujar Eni.

Layani 8 Ribu Pasien

Anak-anak diberi penjelasan oleh salah satu dokter pada pengobatan gratis sebagai rangkaian acara perayaan Waisak di Candi Borobudur. (Suara.com/ Angga Haksoro A).
Anak-anak diberi penjelasan oleh salah satu dokter pada pengobatan gratis sebagai rangkaian acara perayaan Waisak di Candi Borobudur. (Suara.com/ Angga Haksoro A).

Sejak tahun 1996, Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) menginisiasi program pemeriksaan kesehatan gratis di Candi Borobudur. Kegiatan ini sebagai rangkaian acara perayaan Waisak.

Walubi menargetkan 8 ribu orang mendapat layanan pengobatan gratis. Mereka dirawat oleh 200 dokter tentara dan tenaga medis dari National University Hospital of Singapore.

Untuk membantu pelayanan kesehatan, dikerahkan juga 300 tenaga paramedis perawat bedah, tenaga laboratorium, dan apoteker. Sekitar 500 sukarelawan ikut mendukung pelaksaan acara.  

Ketua Umum Walubi, Hartati Murdaya mengatakan, layanan kesehatan diberikan kepada seluruh kalangan masyarakat tanpa memandang agama, ras, maupun suku.

"Kami yakin bahwa setiap kebajikan yang kita lakukan akan memberikan manfaat besar. Tidak hanya bagi penerimanya, tetapi juga bagi diri kita sendiri."

Kegiatan pengobatan gratis sebagai rangkaian acara perayaan Waisak di Candi Borobudur tahun ini, tetap dilaksanakan ditengah kondisi ekonomi yang tidak stabil.   

Bantuan pengobatan gratis ditengah krisis ekonomi justru sangat dibutuhkan oleh masyarakat menengah kebawah yang selama ini kesulitan mengakses layanan kesehatan.  

"Kami mencari kesempatan untuk menolong orang lain. Jangan hanya mengurus diri sendiri. Kita harus hidup beramal sehingga karma kita jadi baik."

Rangkaian Waisak

Rangkaian perayaan Waisak 2025 atau 2569 Buddhis Era (BE) sudah dimulai sejak 9 Mei kemarin. Acara dimulai dengan pradaksina atau naik mengelilingi Candi Borobudur oleh para biksu.

Secara bergantian para biksu menggelar doa-doa diantaranya ritual Krodikali yang dilakukan oleh para Rinpoche Buddha aliran Tantrayana di Taman Aksobya, kawasan Candi Borobudur.     

Selain di Candi Borobudur, acara perayaan Waisak juga digelar di Candi Pawon dan Mendut, dan Ngawen. Candi Mendut akan dipakai sebagai tempat mensakralkan air berkah Waisak yang diambil dari Umbul Jumprit, Temanggung.

Di Candi Mendut juga akan disemayamkan api Dharma yang diambil dari Api Abadi Mrapen. Api Dharma melambangkan cahaya gemerlapan yang menghapus kesuraman dunia.

Candi Ngawen yang berjarak sekitar 7 kilometer dari Candi Borobudur akan didunakan sebagai tempat menggelar Festival Bhumi Mandala. Beragam kegiatan seperti Puja Sang Asap Suci kepada Dzambhala Kuning dan festival balon udara akan dilakukan di tempat ini.    

Puncak perayaan Waisak akan dipusatkan di Candi Borobudur. Sebanyak 2.569 lampion akan diterbangkan menjelang malam puncak detik-detik Waisak.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak