Bagi yang belum mampu berkurban, Ustadz Khalid menyarankan untuk tetap berniat dan ikut berpartisipasi dalam proses kurban, misalnya membantu penyembelihan di masjid. Ia mendorong kaum laki-laki Muslim agar berani belajar menyembelih dan tidak takut pada darah.
“Setidaknya pegang hewannya, bantu dalam proses. Partisipasi itu sudah bagian dari ibadah dan bisa mendapatkan pahala,” ujarnya.
Ibadah kurban bukan sekadar menyembelih hewan, melainkan bentuk penghambaan dan ketaatan kepada Allah SWT. Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan bahwa mengikuti tuntunan Nabi Muhammad SAW dalam memilih jenis hewan kurban memiliki nilai keutamaan yang besar.
Dalam hal ini, kambing atau domba lebih utama dibandingkan sapi, meskipun semua tetap sah. Menjalankan ibadah ini dengan kesadaran penuh akan tuntunan sunnah menjadi jalan untuk mendapatkan pahala yang lebih sempurna.
Baca Juga:Sejarah Mahsyur Pisau Balak Magelang, Andalan Para Jagal Hewan Kurban
Bagi mereka yang memiliki kemampuan finansial, berkurban menjadi kewajiban yang tidak boleh diabaikan.
Bahkan jika seseorang hanya mampu secara pas-pasan, selama masih bisa membeli hewan kurban, tetap dianjurkan untuk melaksanakannya.
Namun, bagi yang belum mampu, tetap terbuka peluang meraih pahala melalui niat yang tulus dan partisipasi dalam pelaksanaan kurban, seperti membantu penyembelihan atau distribusi daging.
Akhirnya, ibadah kurban mengajarkan keikhlasan, pengorbanan, dan empati sosial. Ustadz Khalid juga menekankan pentingnya membangun keberanian dan kepedulian, terutama bagi kaum laki-laki Muslim, dalam memahami dan menjalani sunnah secara menyeluruh.
Dengan begitu, semangat Idul Adha tidak hanya hidup dalam simbolik penyembelihan, tapi juga tercermin dalam semangat ibadah dan keteladanan Rasulullah SAW yang terus diamalkan.
Baca Juga:Agar Lebih Empuk dan Lembut, Ini Tips Mengolah Daging Kurban
Kontributor : Dinar Oktarini