“Kami percaya stadion ini bukan hanya sebagai tempat latihan, tetapi akan menjadi pusat aktivitas, inspirasi, dan motivasi bagi mahasiswa kami. Semoga semakin banyak mahasiswa yang terpacu untuk aktif berolahraga dan berprestasi,” ujarnya.
President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono, menyebut stadion ini sebagai simbol komitmen menjaga marwah bulutangkis sebagai kebanggaan bangsa.
“Polytron Stadium bukan hanya fasilitas, tapi ladang pembibitan juara masa depan. Dari sini kami berharap mahasiswa memiliki wadah untuk menyalurkan talenta di cabang olahraga bulutangkis,” jelasnya.
CEO Polytron, Hariyono, menyebut stadion ini sebagai rumah baru bulutangkis Indonesia.
“Kami membangunnya bukan hanya sebagai fasilitas, tapi menjadi ruang lahirnya budaya olahraga yang kuat bagi mahasiswa, maupun masyarakat sekitar,” jelasnya.
President Director & CEO of iForte & Protelindo Group, Ferdinandus Aming Santoso, menambahkan bahwa stadion ini juga dapat menjadi ruang membangun jejaring.
“Kami berharap Polytron Stadium juga menjadi sarana untuk membangun jejaring yang lebih luas bagi para civitas kampus,” ujarnya.
Acara peresmian kian semarak dengan hadirnya legenda-legenda bulutangkis Indonesia seperti Ivana Lie, Sigit Budiarto, Hendrawan, Aryono Miranat, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Fung Permadi, dan Richard Mainaky.
Setelah penandatanganan prasasti dan serve perdana, acara dilanjutkan pertandingan eksibisi dan coaching clinic bersama UKM Bulutangkis Undip dan mitra PB Djarum.
Dengan berdirinya Polytron Stadium, Undip tidak hanya membangun gedung olahraga, melainkan juga menanamkan harapan besar: melahirkan generasi baru atlet bulutangkis Indonesia yang siap berprestasi di kancah dunia.