SuaraJawaTengah.id - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka selalu menjadi sorotan publik. Baik kinerjanya bersama Presiden Prabowo Subianto atau pun tingkah kocaknya di media sosial maupun acara kenegeraan.
Kali ini kita akan membahas 5 artikel Wapres Gibran Rakabuming Raka yang dibahas oleh Suara.com. Dari ngopi bareng dengan Rocky Gerung hingga disindir Mendikdasmen soal penggunaan AI di kurikulum pendidikan.
Berikut lima berita terpopuler yang membahas Wapres Gibran Rakabuming Raka:
1.Gibran Datang ke Rumahnya, Rocky Gerung: Saya Kasih Kopi, Oke You Bicara Anak Muda
Baca Juga:Wapres Gibran Tinjau Program Makan Bergizi di SMKN 7 Semarang, Siswa Sambut Antusias

Ahli filsafat sekaligus pengamat politik Rocky Gerung menjadi salah satu sosok yang cukup keras mengkritik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Jauh sebelum kritik tajam dilontarkan belakangan ini, Rocky pernah bertemu dengan putra mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tersebut. Hal ini diungkap Rocky dalam acara Rakyat Bersuara bertajuk Pemakzulan Gibran Jalan terus, Kenapa di iNews.
"Saya pernah punya pengalaman personel dengan Gibran datang ke rumah saya, bicara tentang etik," kata Rocky Gerung dikutip Senin, 16 Juni 2025.
Rocky yakin di ruangan tersebut tak ada orang sepertinya yang pernah bicara empat mata dengan Gibran.
"You pernah bicara empat mata? Berjam-jam," kata Rocky Gerung dan orang-orang di sana tak ada yang mengaku.
Baca Juga:Pilkada 2024: Jokowi dan Gibran Akan Nyoblos di Jawa Tengah
Layaknya seorang tamu yang harus dihormati, Gibran disambut hangat oleh Rocky Gerung waktu itu. Rocky bahkan menyajikan kopi untuk putra sulung Jokowi tersebut.
"Saya suguhin kopi di situ dengan maksud 'oke you bicara anak muda', saya dorong," ujar Rocky Gerung.
2. Gibran Kerja Sebelum Matahari Terbit, Malah Dibandingkan Sama Tukang Sayur Pasar Induk

Sebuah video yang memperlihatkan aktivitas pagi hari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial.
Dalam video tersebut, Gibran terlihat memulai aktivitasnya sejak subuh, ketika sebagian besar masyarakat masih terlelap tidur.
Video itu disertai narasi yang menyebutkan bahwa Gibran sudah aktif sejak sebelum matahari terbit.
“Saat orang-orang masih pada tidur justru Wapres Gibran subuh-subuh sudah berangkat buat bekerja,” tulis keterangan dalam video tersebut.
Tampak dalam video, beberapa petugas bandara menyambut dan menghormati Gibran ketika ia turun dari mobil dinasnya.
Gibran sendiri diketahui sedang bersiap melakukan kunjungan kerja ke wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), sehingga ia memilih jadwal penerbangan pagi dari Bandara Halim Perdanakusuma.
“Pak Wapres lagi ada di Bandara Halim. Soalnya hari ini beliau ada kunjungan kerja ke NTT,” sambung narasi tersebut.
Video itu kemudian ditutup dengan pujian terhadap etos kerja Gibran.
“Nggak ada capeknya Wapres Gibran ini. Selalu keras demi bangsa,” tulis pengunggah video.
Namun alih-alih menuai pujian luas, video tersebut justru memicu perdebatan di kalangan warganet.
3. Bukan Lewat Jalur Hukum, Mahfud MD Bongkar Cara Cepat Pemakzulan Gibran: Kuncinya di Prabowo

Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD kembali bicara terkait isu pemakzulan Gibran Rakabuming Raka yang diusulkan oleh Forum Purnawirawan Prajurit TNI beberapa waktu lalu.
Dalam sebuah siaran di kanal YouTube Deddy Sitorus Official Mahfud MD menjelaskan bagaimana panjangnya sebuah proses pemakzulan Presiden atau Wakil Presiden. Di mana butuh waktu berbulan-bulan melalui jalur DPR hingga persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK).
Awalnya, Mahfud MD menyatakan, pemakzulan wapres sejatinya tidak bergantung pada konstitusi dan aturan. Tetapi bergantung pada permainan politik.
Mahfud lantas bilang, bahwa Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi pernah menyatakan bahwa proses pemakzulan harus sepaket yakni presiden dan wakil presiden. Namun menurut Mahfud, bahwa sejatinya Jokowi tahu, pemakzulan tidak harus satu paket.
"Semacam ancaman saja menurut saya," kata Mahfud.
Karena menurut Mahfud, dalam undang-undang sudah sangat jelas bahwa presiden dan atau wakil presiden dapat diberhentikan.
"Berarti dan atau kan, bisa terpisah. Dan dalam praktik juga (pemakzulan) sendiri-sendiri juga," katanya.
Mahfud kembali mengatakan, apabila pemakzulan mengikuti proses hukum akan lama dan panjang.
"Mungkin di tengah jalan dioperasi orang, gagal, putus di tengah jalan," katanya.
Namun, jika diambil keputusan dengan cepat dan demi kebaikan serta diterima oleh semua pihak, pemakzulan bisa cepat dilakukan. Tapi, kata Mahfud, yang bisa melakukan itu hanya Presiden Prabowo Subianto.
4. Dilepas Gibran, Prabowo Bertolak ke Singapura Hari Ini, Menlu dan Seskab Ikut dalam Penerbangan

Presiden Prabowo Subianto kembali melakukan kunjungan kerja kenegaraan. Kali ini tujuannya adalah negeri tetangga, Singapura. Kepala negara bertolak ke Negeri Singa, Minggu (15/6/2025) hari ini.
Melalui keterangan resmi, diketahui Prabowo bersama rombongan terbatas lepas landas dari Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta, sekitar pukul 18.20 WIB.
Turut mendampingi Presiden Prabowo dalam penerbangan menuju Singapura adalah Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sementara itu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming tampak melepas keberangkatan Prabowo menuju ke Singapura.
Selain Gibran, terlihat Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia yang melepas keberangkatan presiden.
Prabowo dijadwalkan melangsungkan sejumlah agenda penting pada Senin, 16 Juni 2025 besok.
Orang nomor satu di Indonesia itu akan disambut secara resmi dalam upacara kenegaraan oleh Presiden Singapura, Tharman Shanmugaratnam yang digelar di Parliament House Singapura.
Prabowo juga akan melakukan courtesy call dengan Presiden Tharman.
5. Gibran Ngebet Kurikulum AI di Sekolah, Mendikdasmen Sebut AI Tak Bikin Manusia Cerdas, Tapi Culas

Beredar video yang viral di media sosial pernyataan dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti terkait Artificial Intelligence atau AI. Ia menyatakan, bahwa tidak membuat manusia menjadi cerdas, tapi menjadi culas.
Hal ini disampaikan kala Abdul Mu'ti mendapatkan anugerah Konservasi 2025 kategori Upakarti Dharmakarya Adhikarana dari Universitas Negeri Semarang (Unnes).
Potongan pidato Abdul Mu'ti beredar di media sosial X (dulu Twitter). Salah satunya diunggah oleh akun @DS_yan***
"Wapresnya mendorong pembelajaran AI di sekolah. Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah-nya justru bilang, AI tidak membuat manusia menjadi cerdas tapi menjadi culas," tulis akun tersebut.
"Wapresnya bener-bener gak dianggap, buktinya mereka gak sejalan," tambahnya.
Sementara dalam video itu, Abdul Mu'ti mengatakan, AI sebagai teknologi digital marak digandrungi banyak orang. Dia menilai penggunaan AI bisa membawa pengaruh negatif pada diri manusia.
"Matinya akal sehat, di mana kita melihat sekarang ini teknologi digital itu ternyata tidak membuat manusia semakin cerdas, tetapi membuat manusia semakin culas," kata Abdul Mu'ti.