Tuli Mengaji, BRI Sumbang 200 Al-Quran Isyarat untuk SLB dan Komunitas Disabilitas Semarang

PNM dan BRI gelar ToT Al-Quran Isyarat di Semarang, sumbang 200+ Al-Quran untuk komunitas tuli. Program ini wujud kepedulian sosial dan buka akses ilmu agama.

Budi Arista Romadhoni
Jum'at, 20 Juni 2025 | 17:47 WIB
Tuli Mengaji, BRI Sumbang 200 Al-Quran Isyarat untuk SLB dan Komunitas Disabilitas Semarang
Regional Operation Head BRI Regional Office Semarang, Nurrohmi Handayani menyerahkan Al-Quran Isyarat kepada komunitas tuli mengaji di Semarang pada Jumat (20/6/2025). [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

SuaraJawaTengah.id - Suasana penuh haru dan semangat menyelimuti kegiatan Training of Trainer (ToT) Al-Quran Isyarat yang digelar di Hotel Normans Semarang pada Jumat (20/6/2025).

Dalam program yang diselenggarakan oleh Permodalan Nasional Madani (PNM) Cabang Semarang ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Regional Office Semarang turut memberikan dukungan luar biasa dengan menyumbangkan lebih dari 200 Al-Quran isyarat kepada komunitas tuli di Semarang.

Program ini tidak sekadar menjadi ajang pelatihan teknis membaca Al-Quran bagi penyandang tuna rungu, tetapi juga menjadi wujud nyata kepedulian sosial perusahaan dalam menjangkau kelompok-kelompok yang kerap terabaikan.

Bagi mereka yang kehilangan kemampuan mendengar, akses terhadap bacaan kitab suci umat Islam ini menjadi tantangan besar, dan inisiatif ToT ini hadir sebagai jembatan harapan.

Baca Juga:Melayani dengan Hati, Agen BRILink Slawi Diganjar Penghargaan Istimewa dari BRI

Nurrohmi Handayani, Regional Operation Head BRI Regional Office Semarang, menyampaikan bahwa keikutsertaan BRI dalam program ini merupakan bagian dari Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

Ia mengungkapkan rasa syukurnya bisa ambil bagian dalam kegiatan mulia ini.

"Alhamdulillah kami bisa turut serta dalam program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan PNM Cabang Semarang melalui ToT Al-Quran Isyarat. Ini adalah program nyata yang menebarkan ilmu dari Al-Quran," ujar Nurrohmi.

Ia berharap, mushaf isyarat yang diberikan dapat menjadi pintu pembuka ilmu dan ketakwaan bagi para penyandang disabilitas rungu.

Lebih jauh, ia menambahkan bahwa tidak semua penyandang tuna rungu tahu cara membaca Al-Quran.

Baca Juga:Perkuat Peran UMKM, BRI Ahmad Yani Apresiasi Nasabah Lewat Pengundian Panen Hadiah Simpedes

Komunitas tuli mengaji di Semarang pada Jumat (20/6/2025). [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]
Komunitas tuli mengaji di Semarang pada Jumat (20/6/2025). [Suara.com/Budi Arista Romadhoni]

Dengan pelatihan ini, ia berharap para peserta tak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga menjadi pengajar bagi teman-temannya.

"Mereka saja yang memiliki keterbatasan masih semangat membaca Al-Quran, kita yang normal seharusnya lebih semangat, one day one juz," pesannya.

Wakil Pimpinan Cabang PNM Semarang, Aziz Junaidi, turut memberikan apresiasi atas dukungan BRI.

Menurutnya, pelatihan dua hari ini memang belum sempurna, namun menjadi pijakan awal untuk perbaikan dan pengembangan di masa depan.

"Kami tidak sekadar mencari keuntungan, tapi juga memikirkan lingkungan dan komunitas. Ke depan, pelatihan ini akan kami kembangkan lebih baik dan menjangkau lebih banyak anak-anak dari SLB maupun komunitas," ujarnya.

Di balik kesuksesan program ini, ada sosok inspiratif bernama Sulis Nuryati, seorang guru di SLB Negeri Semarang sekaligus pendiri Yayasan Anak Hebat Semarang Tuli Mengaji.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak