Beliau menegaskan bahwa Islam tidak mengenal hari sial, dan semua malam adalah ciptaan Allah yang sama-sama baik. Justru, malam 1 Muharram seharusnya dimaknai sebagai malam yang penuh berkah untuk memulai kebajikan.
Spirit Hijrah: Perubahan Diri, Bukan Sekadar Kalender
Gus Baha menegaskan bahwa hijrah bukan sekadar berpindah tahun, tetapi berpindah dari kemaksiatan menuju ketaatan, dari kelalaian menuju kesadaran.
Maka, amalan terbaik pada malam 1 Suro adalah memperbarui niat dan menyusun langkah-langkah perbaikan diri.
Baca Juga:Gus Baha: Anak-Anak di Masjid Bukan Gangguan, Ramadan Saatnya Merangkul!
Beliau mengajak umat untuk lebih jujur dalam beragama, menjadikan malam 1 Suro sebagai titik balik untuk menjadi pribadi yang lebih dekat kepada Allah, bukan malah tenggelam dalam simbolisme kosong.
Malam 1 Suro menurut Gus Baha adalah saat yang sangat spiritual, bukan sekadar budaya. Di tengah banyaknya ritual masyarakat, beliau menekankan pentingnya kembali pada amalan yang bersumber dari ajaran Rasulullah: salat, doa, tobat, dan muhasabah.
Dengan menghayati malam 1 Suro sebagai malam hijrah menuju kebaikan, kita tidak hanya memperingati awal tahun Hijriyah, tetapi juga menapaki jalan baru yang lebih terang dalam kehidupan beragama.
Kontributor : Dinar Oktarini
Baca Juga:Menyambut Ramadan 1446 H ala Gus Baha: Perbanyak Mengaji!