“Kami berharap dengan hadirnya pusat riset dan pengembangan, serta sinergi strategis bersama para APM bus listrik di Indonesia seperti contohnya VKTR yang berada di Magelang, kami tidak hanya memproduksi bus, tetapi membangun ekosistem kendaraan listrik terintegrasi, mulai dari manufaktur, distribusi, hingga layanan purnajual. Ini adalah bagian dari visi besar kami untuk mempercepat transformasi transportasi hijau di Indonesia, sejalan dengan target pengurangan emisi nasional,” tambah Stefan.
Kehadiran Nucleus-6 lebih dari sekadar peluncuran produk baru. Ia adalah simbol perlawanan dan optimisme, sebuah penegasan bahwa masa depan transportasi Indonesia bisa dan harus dibangun dari dalam negeri.